SURABAYAPAGI.com - Lagi, perang dagang menjadi penyebab rencana China duntuk mengahapus minyak kedelai, minyak lobak dan minyak sawit dari manajemen kuota tarif impornya,
Berita itu muncul setelah kementerian mengatakan pada hari Selasa saat perusahaan-perusahaan China telah berhenti membeli produk pertanian AS sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu yang telah memberlakukan tarif pada $ 300 miliar impor China lainnya, dengan tajam meningkatkan sengketa perdagangan yang saling menguntungkan antara kedua negara. ekonomi terbesar di dunia.
Komoditas itu telah dihapus dari daftar rancangan kuota tarif manajemen yang diposting di situs resmi Departemen Perdagangan, yang berarti mereka tidak akan dikenakan pembatasan yang mungkin dikenakan pada produk lain seperti gandum, jagung dan beras.
Disamping itu, China mendesak Amerika Serikat pada Selasa untuk menghormati komitmennya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk kerja sama pertanian bilateral.
Pernyataan itu muncul setelah Beijing mengumumkan pada hari Selasa bahwa perusahaan-perusahaan China telah menangguhkan pembelian bahan makanan AS karena "pelanggaran serius Washington atas konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara selama pertemuan mereka di Osaka".
"Kami berharap AS akan sungguh-sungguh bertindak berdasarkan konsensus," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situs web kementerian itu pada hari Selasa.
Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara tidak akan mengecualikan kemungkinan mengenakan tarif pada produk pertanian AS yang dibeli setelah Sabtu kata Hua.
Mengingat pasar China yang sangat besar dan ada prospek cerah untuk mengimpor produk pertanian berkualitas dari AS kata Kementerian Perdagangan.
