Perang Dagang Jadi Isu Diskusi Hangat Pejabat China-AS, Ini Perkirannya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 19 Jul 2019 16:46 WIB

Perang Dagang Jadi Isu Diskusi Hangat Pejabat China-AS, Ini Perkirannya

SURABAYAPAGI.com - Ketika dua Negara ekonomi terbesar di dunia berusaha untuk mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung selama setahun hingga saat ini, dengan melakukan berkali-kali negosiasi. Baik negosiasi langsung maupunby phone. Negosiasi-negosiasi yang telah dilakukan oleh pejabat AS dan Cina melalui telepon pada hari Kamis Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, menyarankan untuk kedua Negara agar melakukan negosiasi secara langsung. Atas hal tersebut, Munchin menerawang kedua Negara akan menggelar pertemuan secara langsung untuk membahas bagaimana akhir perang dagang ini. Amerika Serikat dan Cina telah terlibat dalam pertarungan tarif yang ketat sejak Juli 2018, ketika Washington menekan Beijing untuk mengatasi pertarungan tarif sebagai praktik perdagangan yang tidak adil dan ilegal selama berpuluh-puluh tahun. China merasa bahwa untuk mengatasi pertarungan tersebut haruslah melalui kesepakatan yang adil dan merata. Dengan demikian hingga saat ini, kedua Negara masih jauh dari kesepakatan untuk mengakhiri bolak-balik yang telah mengguncang rantai pasokan global dan meningkatkan pasar keuangan. "Saat ini kami memiliki panggilan tingkat kepala sekolah dan sejauh masuk akal bagi kami untuk mengatur pertemuan secara langsung, saya akan mengantisipasi bahwa kami akan melakukan itu," kata Mnuchin. Ditanya apakah panggilan hari Kamis dapat mengarah ke pertemuan langsung, Mnuchin mengatakan: "Itu mungkin, tapi saya tidak akan berspekulasi tentang hasilnya." Kantor Lighthizer kemudian mengkonfirmasi bahwa pertemuan itu berlangsung sesuai jadwal, tetapi tidak memberikan rincian kapan pertemuan itu diadakan. Saya mengharapkan diskusi yang lebih formal untuk dilanjutkan bulan ini kata Su Ge, mantan duta besar China untuk Islandia dan mantan presiden Institut Studi Internasional China, sebuah lembaga think tank yang berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri China ketika ditemui secara terpisah. "Ini adalah pertanyaan-pertanyaan sulit,tetapi setidaknya mereka sepakat untuk membiarkan kedua tim negosiasi memulai kembali pekerjaan mereka, jadi kami akan tetap mengacungkan jari," tambahnya. William Lee, kepala ekonom untuk Milken Institute, mengatakan ketegangan memanas, dengan baik China maupun Amerika Serikat tampaknya tidak siap untuk mengalah pada isu-isu kritis. Ketidakpastian perdagangan tingkat tinggi itu menyebabkan perusahaan-perusahaan manufaktur enggan melakukan investasi. Tingkat ketidakpastian yang tinggi itu merupakan hambatan pada pertumbuhan A.S.,katanya. Masalah sebenarnya adalah bahwa China ingin dihormati. Cina ingin harga dirinya masih terselamatkan ketika pertemuan itu diadakan" pungkasnya

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU