Penyebab Banjir Surabaya, Kurangnya Resapan Air

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 09 Feb 2019 09:22 WIB

Penyebab Banjir Surabaya, Kurangnya Resapan Air

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya, Ery Cahyadi memberikan tanggapan terkait Banjir yang sempat terjadi di wilayah Surabaya Barat, tepatnya di Kecamatan Sambikerep dan Lakarsantri, Kamis (31/01) lalu. Menurutnya, penyebab banjir adalah karena kurangnya resapan air akibat pembangunan perumahan Pakuwon dan Citraland yang belum menyelesaikan pembangunan kolam tampung air sebagai pengganti resapan yang terkoneksi di wilayah sekitarnya. Ery menyebut, sebetulnya, Pemkot Surabaya telah memberikan izin pembuatan kolam tampung air yang wajib dibangun oleh pihak pengembang sejak 2013. "Karena kemarin belum selesai kolam tampung yang dibangun, sesuai dengan gambar yang direncanakan, curah hujannya melebihi yang biasanya, sehinga terjadilah banjir," jelas Ery di Kantor Bappeko, Jalan Pacar Nomor 8 Surabaya, Jumat (8/2). Di wilayah itu seharusnya terdapat dua kolam tampung. Dari dua kolam tampung tersebut diperkirakan dapat menampung debit air hujan di wilayah itu yang nantinya dapat terkoneksi ke Waduk Slamet. "Ada dua kolam tampung, saya lupa ukurannya, tetapi kolam tampung itu untuk menampung air sementara sampai dengan ketika hujan agak reda maka dia bisa berjalan ke Waduk Slamet," urainya. Ery menilai pembanguan dua kolam tampung tersebut telah dihitung oleh para ahli dan pengamat yang nantinya dipastikan akan menghindarkan banjir yang terjadi di wilayah Surabaya Barat. "Itu sudah dikoreksi juga dari teman-teman pengamat, sehingga itungan itu sudah mencakup menampung air yang posisinya ada di wilayah barat terutama yang ada di Pakuwon atau Citraland," urainya. Ia juga menjelaskan, jika pembangunan kolam tampung tak segera diselesaikan, kerugian akibat banjir tak hanya akan dialami oleh Pemkot saja. Tapi juga setiap pengembang perumahan akan mengalami kerugian akibat banjir jika membangun perumahan tanpa dibarengi dengan pembangunan kolam tampung air. "Ketika terjadi banjir yang rugi tidak hanya dari pemerintah kota, tapi pengembang juga akan jadi rugi," pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU