Penyaluran SMF tumbuh 23,25%, Pembiayaan Juga Sudah Lamapaui Separuh Target

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Jul 2019 17:42 WIB

Penyaluran SMF tumbuh 23,25%, Pembiayaan Juga Sudah Lamapaui Separuh Target

SURABAYAPAGI.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang enam bulan pertama 2019. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp 5,33 triliun. Direktur utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, penyaluran pembiayaan tersebut meningkat 23,25% year on year(yoy) menjadi Rp 4,3 triliun. Dari realisasi tersebut, pembiayaan itu masih didominasi konvensional dan sisanya syariah. Pembiayaan tumbuh sekitar 20% karena perusahaan terus berupaya mencari hal-hal dan model bisnis baru, kata Ananta di Jakarta, Senin (22/7). Selain itu, SMF juga tengah bergiat mengoptimalkan perannya sebagaispecial mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, melalui berbagai inisiatif. Kalau dilihat trennya dari 2014 dari total aset, liabilitas, dan lainnya trennya meningkat. Tren itu yang mesti dilihat. Jadi, kami harussafe dansustain, katanya, Senin (22/7). Capaian tersebut terdiri dari pembiayaan sebesar Rp42,691 triliun dan sekuritisasi KPR sebesar Rp10,155 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 775 ribu debitur KPR yang terdiri dari 76% pembiayaan dan 24% sekuritisasi. Selain itu, total aset SMF sampai dengan semester pertama 2019 ini adalah sebesar Rp21,01 triliun, naik 25,13% dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp16,79 triliun. Adapun laba bersih pada semester pertama 2019 mencapai Rp241 miliar, naik 9,56% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp220 miliar. Selain model bisnis baru, pertumbuhan pembiayaan SMF juga ditopang oleh program penurunan beban fiskal dari pemerintah terhadap Kredit Perumahan (KPR) untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Program ini diimplementasikan sejak Agustus 2018. SMF telah menyalurkan pembiayaan kepada 54.000 debitur KPR sejak Januari hingga Juni 2019. Mayoritas masih didominasi debitur Indonesia bagian barat sebesar 84,48% dari total pembiayaan. Sementara 14,99% Indonesia tengah dan sisanya Indonesia bagian timur.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU