Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

Pentingnya, Tim Public Relations Politik Eksternal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Okt 2018 06:21 WIB

Pentingnya, Tim Public Relations Politik Eksternal

Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Orang politik sebenarnya sama dengan orang bisnis, dituntut pintar- pintar (lebih dari cerdas) dalam menangkap peluang. Makanya, politisi realistis era sekarang, meski mengerti ilmu marketing dan komunikasi. Dua ilmu ini memiliki kaitan. Satu bekerja tentang carai pemasaran jitu dan lainnya tentang komunikasi yang efektif. Dalam praktik politik maupun bisnis misalnya, pemasar handal kadang menyingkat dua ilmu ini dengan sebutan marketing communication . Maklum, pekerjaan ini menyangkut bagaimana setiap organisasi (politik atau perusahaan) bisa mencapai tujuan pemasarannya menggunakan biaya efisien dan waktu efektif. Al Rise, ahli pemasaran dunia, pernah menulis buku yang berjudul The Rise of PR and The Fall of Advertising . Rise mengakui istilah Marketing, Advertising, dan PR (Public Relations) sering overlapping satu dan lainnya. Kadang publik sulit untuk membedakan. Mempelajari buku Al Rise dan pengalaman berbisnis media sejak tahun 1989, saya coba menyederhanakan tiga istilah itu dengan mengartikan bahwa Advertising adalah membeli space di media orang lain untuk dimasukan brand kita (paid media). Sedangkan PR adalah meng-influence media untuk menaruh brand kita di salah satu space media mereka (earned media). Berdasarkan ilmu dan pengalaman, saya berpendapat komunikasi pemasaran bukan hanya persoalan harus memilih media apa ketika kita ingin berpromosi, tetapi tentang bagaimana memilih pasar yang efektif dan cara membentuk brand agar bisa ditemukan oleh konsumen dan bukan mencari konsumen. Akal sehat saya mengatakan, perubahan konsep marketing komunikasi sepatutnya segera diadaptasi oleh para pemilik brand. Terutama bila ingin brandnya bisa bersaing dengan kompetitornya. Termasuk menyiapkan dengan serius aktifitas inbound marketingnya. Demikian juga dalam politik. Pemasar atau tim sukses Anda berdua mesti tahu juga tentang segmentasi pasar. Jadi bukan soal content politiknya semata. Jujur, meski Anda bergerak di politik, tim Anda harus mampu membedah pasar secara spesifik. Saah satunya melakukan segmentasi pasar. Pengalaman saya berbisnis media, segmentasi pasar merupakan salah satu instrumen penting dalam bisnis, terutama terkait kesuksesan dalam pemasaran. Sebab, melalui segmentasi pasar, sebuah strategi pemasaran acapkali bisa lebih sukses daripada pemasar yang tidak melakukan segmentasi pasar. Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Salah satu segmen yang saya bahas atas judul diatas adalah bagaimana Anda berdua bersama tim sukses Anda memahami kebiasaan dari wanita (emak-emak) khususnya ibu rumah tangga dan ibu bekerja. Diantara trik marketingnya, bagaimana Anda berdua dalam membidik pasar emak-emak menggunakan media. Ini penting untuk mempelajari media apa yang efektif dalam menjangkau segmen emak-emak. Nah, organisasi politik yang mendukung Anda berdua mesti mengerti akan wanita? memahami cara berkomunikasi dengan wanita dan mengetahui media yang berpengaruh pada wanita sebuah daerah? Selaln televise, ada media cetak, radio dan sosial yang memiliki pengaruh terbesar bagi wanita. Selain itu juga perlu Anda pikirkan metode beriklan dan PR yang efektif bagi wanita. Khususnya bagi ibu rumah tangga dan ibu bekerja. Dalam surat terbuka ini saya lebih memberi saran tentang Public Relations, bukan iklan (Advertising). Ini mengingkat produk yang Anda juga ada dua yaitu person dan content (isu-isu kampanye mulai dari misi, bisi dan program). Anda berdua pasti paham bahwa politik mempelajari negara, tujuan negara, lembaga-lembaga negara, serta hubungan antar negara dengan warga negaranya ataupun dengan negara lain. Dalam praktik, politik modern apalagi seperti sekarang, mesti membutuhkan Public Relations (PR) daripada iklan (Advertising). Ini penting untuk membina hubungan simbiosis mutualisme antara Anda (pengais kekuasaan) dengan warga negaranya . Dan PR dalam ranah ini biasa disebut PR politik. Maklum, hal yang saya ikuti sejak Orde Baru, dunia politik di Indonesia merupakan dunia dimana para politisi "memainkan perannya dalam kekuasaan yang mereka miliki. Dan kekuasaan yang ingin diraih politisi acapkali lebih mengandalkan posisi kewenangan formal di pemerintahan dan legislatif. Acapkali pada perilaku elite politik cenderung bersifat mementingkan diri sendiri dan secara organisasionalnya. Pak Jokowi-Pak Prabowo Yth, Dengan kindisi politik Indonesia sampai sekarang yang saya amati jarang menampilkan sosok kenegarawanannya, PR politik dapat masuk sebagai koalisi dominan dalam koalisi politik praktis Anda berdua. Terlebih fungsi advokasi PR, secara praktik dapat menjadikan PR politik sebagai pendamping Anda dalam menghadapi berbagai situasi politik Indonesia, tertutama dalam perhelatan Pilpres 2019 ini. Maklum, PR politik menekan adanya komunikasi timbal balik antara Anda dan calon pemilih serta masyarakar madani yang kritis. Saya memberi masukan bahwa PR politik dalam Pilpres 2019 memiliki ciri demokrasi yang menghargai setiap aspirasi publiknya. Artinya, PR membangun sebuah komunikasi yang baik, jujur, terbuka, dan sesuai realitas. Oleh karenanya, PR politik berbeda dengan propaganda dan agitasi politik. Mengingat, PR politik menggunakan komunikasi dua arah. Selain itu, PR politik eksternal dapat memberikan fungsi saran, baik first opinion atau second opinion dalam koalisi partai politik pendukung Anda. Salah satunya adalah menganalisis kebijakan apa yang sesuai untuk menangani sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan. Sebagai PR politik eksternal bisa memberi second opinion, sehingga second opinion politik bisa dijadikan pembanding masukan tim sukses formal Anda. Artinya, PR politik eksternal bisa memberi masukan untuk perencanaan strategis tim sukses Anda. Mengingat, PR internal suatu koalisi kadang terpengaruh dengan militansi pada Anda sebagai capres. Sangking militansinya, mereka kadang lupa menggunakan variable eksternal yang sangat dinamis. Memahami pemikiran Michael E. Porter dalam tulisannya Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance, ada model Five Forces yang sangat handal untuk menganalisis kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi tingkat kompetisi di dalam suatu industri. Dan organisasi politik (tim sukses Anda) sebagai sebuah perusahaan, misalnya, bila memiliki kekebalan terhadap ancaman-ancaman termasuk dari luar akan memiliki competitive advantage yang cukup besar. Nyatanya, perusahaan yang kebal terhadap ancaman-ancaman umumnya dalam jangka panjang memiliki kinerja yang sangat baik. Nah, Tim sukses Anda Jokowi, di Jatim dipimpin oleh seorang pensiunan jenderal kepolisian. umumnya jenderal kepolisian kurang memperhatikan hal-hal strategis sebuah peperangan. Demikian juga Tim Sukses Anda Prabowo di Jatim, diketuai oleh Ketua DPD Partai Gerindra. Beban seorang Ketua partai politik yang sebelum ini kena gempur kasus La Nyalla Matalitti, bisa tidak bisa memotret tingkat persaingan di Jatim secara komprehensip. Peranan PR politik eksternal, bisa menjadi second opinion tim sukses Anda. Artinya dengan adanya Public Relations politik eksternal dalam lingkup kegiatan tim sukses Anda, tim eksternal ini dapat memberikan konsekuensi membangun hubungan eksternal (Eksternal Relations). Antara lain pembentukan opini, press relations yang menggunakan isu obyektif, dan General relations yaitu hubungan dengan calon pemilih. Relevansi PR Politik eksternal, bisa membantu tim sukses Anda mengajak pemilih lain, termasuk pemilih yang kini menjadi rebutan yaitu pemilih pemula dan perempuan. Dan secara akal sehat, dua tim sukses Anda, terutama di Jatim, layak memikirkan konsultan PR politik eksternal di luar struktur PR tim sukses Anda. Tim PR politik eksternal bisa dilibatkan juga dalam penyusunan strategi bersaing yang dipikirkan oleh ahli strategis bisnis, Michael E Porter. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU