Pengusaha Tolak Cukai Pada Minuman

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Feb 2020 20:23 WIB

Pengusaha Tolak Cukai Pada Minuman

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Rencana pemerintah yang akan mengenakan cukai untuk minuman berpemanis ditolak oleh para pengusaha. Pihaknya mengaku keberatan akan rencana tersebut. Selain itu, mereka juga mengklaim pengenaan cukai hanya akan menambah beban dan berpotensi menurunkan penjualan perusahaan. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menuturkan tarif cukai yang rencananya di atas Rp1.000 per liter benar-benar memberatkan pengusaha. Mau tak mau, kata dia, pengusaha akan memberikan harga jual yang lebih tinggi ke konsumen untuk menutup tambahan beban dari cukai tersebut. "Ini pasti akan dibebankan ke konsumen. Harga jual ke konsumen kan semakin tinggi. Makanya ini harus cari solusi yang tepat," kata Adhi kepada Rabu (19/2). Ia mengaku belum mengetahui pasti potensi penurunan penjualan setelah pemerintah mengenakan cukai untuk minuman berpemanis. Adhi bilang pihaknya masih harus menghitung secara lebih detail. "Kalau dulu sempat mau dikenakan cukai juga dengan tarif Rp700 per liter sampai Rp800 per liter. Tapi itu saja sudah berat sekali. Saya belum tahu hitungan penurunan penjualannya masih harus dicek," ujar Adhi. Dirinya menyatakan kenaikan harga jual ke konsumen setelah cukai resmi diberlakukan bakal membuat penjualan menurun. Jika pendapatan perusahaan lesu, maka setoran pajak ke kantong negara juga ikut melorot. "Jadi oke ada penerimaan tambahan dari cukai, tapi penerimaan pajak turun. Kalau dihitung-hitung lagi total penerimaan negara bisa turun juga karena hanya cukai yang naik," katanya. Adhi mengaku pemerintah belum pernah mengajak pengusaha untuk berdiskusi mengenai rencana pengenaan cukai untuk minuman berpemanis. Oleh karena itu, Adhi menyebut pihaknya bakal mengirimkan surat resmi ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Gapmmi belum dilibatkan. Kami akan kirim surat sebenarnya tujuannya apa pengenaan cukai," kata Adhi. Jika tujuannya untuk mengurangi penyakit yang diakibatkan karena gula seperti diabetes dan obesitas, Adhi menganggap pengenaan cukai tak akan efektif. Dia bilang belum pernah ada bukti dua penyakit itu berkurang karena kebijakan cukai pemerintah. Lagi pula, Adhi mengklaim pengusaha minuman sudah berupaya mengurangi gula dalam memproduksi minuman berpemanis. Namun, proses pengurangannya dilakukan secara bertahap agar produk tetap dibeli oleh konsumen.jk03

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU