SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Pasca meninggalnya sang paman, Wakib (80), Dusun/Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, kini Suyono (35), yang masih keponakan Wakib, tinggal sendiri di rumah.
Suyono diketahui mengidap gangguan jiwa (ODGJ) sejak tamwt SMA. Sehari-hari, ia tinggal berdua dengan Wakib, sang paman. Bapaknya entah dimana keberadaannya, sedang ibunya bekerja di Nganjuk.
Suyono kini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang. Pemerintah melalui Dinas Sosial, mulai menyiapkan fasilitas untuk nasib Suyono ke depan.
**foto**
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Jombang, Moch Saleh mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerjunkan petugas sosial ke rumah Suyono pasca pasca meninggalnya Wakib.
"Petugas sosial bertugas untuk mengidentifikasi kondisi Suyono. Kami sudah menyiapkan layanan rujukan untuk rehabilitasi ke Graha Cinta Kasih di Desa Sumbermulyo, Jogoroto," katanya, saat ditemui di kantornya, Jumat (14/2/2020).
Saleh menjelaskan, namun pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak keluarga untuk langkah rehabilitasi yang ditawarkan oleh Dinsos. Apakah pihak keluarga bersedia atau tidak.
"Kita masih menunggu keputusan sore hari ini untuk jaminan keberlangsungan hidupnya. Yang jelas, Dinas Sosial sudah menyiapkan layanan rujukan untuk rehabilitasi di panti," jelasnya.
Selama ini, lanjut Saleh, Suyono rutin mendapatkan perawatan dari pusat kesehatan jiwa (Puskeswa) di Kecamatan Ngoro.
"Jadi sudah tercatat ODGJ yang menjadi binaan Dinsos Kabupaten Jombang. Dan pengobatan-pengobatan si klien ini rutin dilakukan," pungkasnya.
Perlu diketahui, Paman Suyono, Wakib ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia dan terkubur di belakang rumah pada Kamis, (13/2) pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, tubuh Wakib hanya terlihat bagian kaki yang muncul ke permukaan tanah. Dari penuturan kepala dusun setempat, jasad Wakib dikubur sendiri oleh Suyono yang mengalami gangguan jiwa.(suf)
