Pengantri BLT, jadi Incaran Corona

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Jun 2020 20:47 WIB

Pengantri BLT,  jadi Incaran Corona

i

Ratusan orang berkerumun di Kantor Pos Simo Gunung Barat Surabaya demi mendapatkan BLT, Jumat (15/5) lalu.

SURABAYAPAGI.COM,  Surabaya - Antrian panjang saat proses pengambilan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Surabaya mengakibatkan terciptanya kerumunan beberapa waktu lalu. Ketua rumpun tracing gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menegaskan, kejadian seperti ini beresiko untuk penularan Covid-19.

"Sebaiknya jangan berkerumun seperti itu, kan protokol kesehatannya sudah jelas untuk melakukan physical distancing. Kejadian seperti itu juga beresiko untuk penularan Covid-19," ujar Kohar saat dihubungi Surabaya Pagi, Senin (1/5/2020).

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

Senada dengan Fikser, Kohar juga berharap agar seluruh pihak mampu bersinergi agar tidak terjadi kerumunan yang dapat berpotensi menularkan Covid-19. Selain petugas di lokasi dengan tegas menertibkan antrian, masyarakat juga harus taat dan proaktif dengan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

"Pihak yang berwenang untuk mengatur jalannya pembagian saya harap juga harus tegas. Masyarakat yang berada di lokasi juga harus taat. Harus memakai masker, jaga kebersihan dan tentu harus jaga jarak atau physical distancing," kata Kohar.

Sementara itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan bahwa kejadian yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan tersebut sudah dijadikan bahan evaluasi oleh pihak Pemkot Surabaya.

"Kejadian kemarin kami jadikan sebagai bahan evaluasi. Seperti kejadian di beberapa kantor pos beberapa waktu lalu, kami juga telah berkoordinasi dengan PT Pos untuk mengatur jadwal agar tidak terjadi kerumunan," ujar Fikser di hari yang sama.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

Fikser mengatakan bahwa hal tersebut sudah dijadikan pelajaran oleh pihaknya agar tidak terulang kembali. Selain itu, Fikser juga meminta kerjasama dari pihak petugas yang sedang berjaga di lokasi dan masyarakat yang mengantre.

"Semoga dapat dijadikan pelajaran oleh semua pihak. Berharap seluruh petugas yang berada di lokasi kerumunan untuk lebih tegas dalam menertibkan jika seandainya terjadi kerumunan lagi. Saya pribadi juga berharap masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan yang ada," katanya.

Kepala Dinas Kominfo Surabaya tersebut juga menambahkan jika hingga saat ini, belum ada informasi mengenai penambahan cluster baru yang berasal dari kejadian kerumunan antrian beberapa waktu lalu tersebut.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bagikan 6 Ribu Paket Sembako Serentak di 31 Kecamatan

Sebelumnya diberitakan, penyaluran BLT yang berlangsung di Kantor Pos Simo Gunung Barat Surabaya, dijubeli masyarakat. Mengingat jumlah orang yang mengantre hingga ratusan orang, tak pelak jika protokol kesehatan dan physical distancing pun dilanggar. 

Dari hasil pantauan di lapangan, sebuah tenda didirikan di halaman kantor pos untuk melindungi warga dari terik panas Matahari. Deretan kursi plastik juga disediakan bagi warga yang mengantri. Namun tak sedikit warga yang memilih berdiri dan berdesakan di bawah tenda.  Hal serupa juga terjadi di beberapa titik pembagiabn BLT di Surabaya. adt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU