Penetapan Lambang Hewan Didasarkan pada Bulan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Jan 2020 22:29 WIB

Penetapan Lambang Hewan Didasarkan pada Bulan

Asal-Usul dan Sejarah Hadirnya Shio (1) SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Setelah membahas nasib dan keberuntungan dari masing-masing shio, tidak afdol rasanya jika tidak mengetahui asal usul kemunculan shio di penanggalan China hingga dijadikan sebagai ladang untuk meramal masa depan sang punggawa masing-masing shio. Shio sendiri dalam bahasa Indonesia diambil dari lafal dialek Hokkian sheshio (Hanzi: ,pinyin: shengxiao) yang lazim dituturkan di Indonesia. Seperti yang kita kehatui, ada dua belas hewan yang mewakili tahun, bulan, dan jam tertentu dalamastrologi Tionghoa. Dalam astrologi Tionghoa, lambang hewan shio yang ditetapkan berdasarkan tahun menunjukkan cara orang lain memandang dirimu atau dirimu memandang dirimu sendiri. Sebuah kesalahpahaman umum bahwa lambang hewan shio hanya ditetapkan berdasarkan tahun, tegas Master Feng Shui. Nyatanya, penetapan lambang hewan shio ini juga didasarkan atas bulan (disebut "binatang dalam"), hari (disebut "binatang sejati"), dan jam (disebut "binatang rahasia"). Dengan kata lain, seseorang yang memiliki shio naga berdasarkan tahun juga bisa memiliki shio ular berdasar bulan kelahiran. 12 binatang dalam shio terbentuk pada masa awalperadaban Tiongkok, sehingga sangat sulit menelusur asal-muasalnya. Banyak kisah dan cerita yang menceritakan mengenai penetapan dua belas hewan ini menjadi bagian dari shio. Sejarah shio pertama kali diumumkan oleh Huang Ti (Kaisar Kuning). Ia adalah kaisar yang paling agung sepanjang sejarah Bangsa Cina. Ia juga dianggap sebagai Bapak Kebudayaan Cina. Siklus zodiak Cina diumumkan sekitar tahun ke-61 masa pemerintahannya. Sistem siklus zodiak yang dimaklumatkan oleh Kaisar Huang Ti berhubungan erat dengan sistem penanggalan Cina yang sudah dikenal dan berlaku sejak tahun 2637 SM (Sebelum Masehi). Satu siklus lengkap terdiri dari lima siklus biasa. Satu siklus biasa berjalan sepanjang 12 tahun. Satu siklus lengkap membutuhkan waktu 60 tahun. Sekarang ini, kita berada dalam siklus lengkap ke-78 yang dimulai dari tahun 1984 dan akan berakhir pada tahun 2004. Ke-12 tahun siklus biasa itu dinamakan sesuai nama binatang tertentu. Konon, ketika Sang Budha bersiap-siap naik ke Nirwana, dipanggilah semua binatang untuk menghadap. Binatang yang paling tanggap pada panggilan Sang Budha pertama kali adalah Tikus. Setelah Tikus, muncul Kerbau dan Macan. Kelinci dan Naga menyusul setelah itu. Kemudian, berturut-turut datanglah Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan yang terakhir adalah Babi. Nama binatang-binatang inilah yang digunakan untuk mewakili nama tahun dalam siklus zodiak Cina. Dalam Kebudayaan Cina kuno, setiap tanda binatang dikenal sebagai Cabang Bumi. Binatang tahun kelahiran akan mempengaruhi kepribadian dan kehidupan seseorang serta alam semesta dan seluruh isinya. Kata Master Feng Shui. Tentang nama binatang dalam zodiak Cina tersebut, ada sebuah pepatah Cina kuno yang menyebutka bahwa inilah binatang yang tersembunyi di dalam lubuk hatimu. Keberadaan setiap Cabang Bumi selalu terpadu bersama satu dari lima unsur. Lima unsur tersebut, yaitu Kayu yang diperintah oleh Planet Jupiter, Api oleh Planet Mars, Tanah oleh Planet Saturnus, Logam oleh Planet Venus, dan Air oleh Planet Merkurius. Setiap unsur dari lima unsur ini mempunyai sifat yang berbeda. Ada yang bersifat Yin dan ada yang bersifat Yang. Dari ke-12 Cabang Bumi itu, Tikus, Macan, Naga, Kuda, Monyet, dan Anjing merupakan kelompok Yang. Sementara, sisanya seperti Kerbau, Kelinci, Ular, Kambing, Ayam, dan Babi termasuk kelompok Yin.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU