Penemuan Struktur Bata, BPCB Akan Segera Tindak Lanjuti ke Pemkab Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Nov 2019 13:57 WIB

Penemuan Struktur Bata, BPCB Akan Segera Tindak Lanjuti ke Pemkab Jombang

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Di Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur, ditemukan struktur bata peninggalan Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 25 lapis bata. Bata penyusun memiliki ukuran panjang 32 sentimeter, lebar 18-21 sentimeter, dan tebal bata 5 sentimeter. Namun, struktur bata yang seperti dinding tembok tersebut berada dilahan galian milik warga Desa Bulurejo. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur usai melakukan pengecekan dan pengukuran, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut. **foto** Arkeolog Balai Peleatatian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, langkah selanjutnya akan menindaklanjuti dengan melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang. "Dan tentunya kita juga akan berkoordinasi dengan pemilik lahan untuk segera melakukan kajian.di tempat ini. Karena tenpat ini termasuk rawan karena adanya penggalian untuk dijual pengurukan tanah," jelasnya, dilokasi temuan, Selasa (26/11/2019). Wicaksono mengakatan, bahwa pihaknya mengusahakan sesegera mungkin akan mengupayakan untuk melakukan pelestarian di lokasi ini. Dan menurutnya, lokasi ini berpotensi untuk digali. "Sangat berpotensi. Tapi kembali lagi, saya akan melapor kepada pimpinan, kemudian pimpinan akan segera melakukan koordinasi dengan Bupati Jombang, dan dalam hal ini Disdikbud untuk segera ambil langkah-langkah strategis upaya pelestariannya," katanya. **foto** Wicaksono menegaskan, bahwa tempat ini sangat bersejarah dan penting untuk digali. Pertama dari tinggalan struktur bata penyusun, mencirikan kepurbakalaan dari masa Majapahit. "Kemudian temuan lepas berupa kereweng atau tembikar yang jelas sekali ini gaya Majapahit, karena halus dengan tingkat pembakaran tinggi. Terus kemudian ada genteng, yang mencirikan bahwa ini pemukiman pada masa Majapahit," tegasnya. Menurut Wicaksono, ini juga sama dengan yang ditemukan di Trowulan. Jadi ini menurutnya tinggalan ini sangat penting, dan perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis pelestariannya. "Dan kita perlu ekskavasi untuk bisa melihat pola bangunan dan tata letaknya seperti apa," pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU