Pemuda Asal Munder Meninggal Diduga Terjatuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Jun 2020 18:10 WIB

Pemuda Asal Munder Meninggal Diduga Terjatuh

i

Kasatreskrim Polres Lumajang

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Pemuda berinisial NDK (17) warga Desa Munder Kec. Yosowilangun Kab. Lumajang tewas.

Adapun penyebab tewasnya korban yang masih remaja itu hingga kini masih simpang siur. Namun sempat beredar kabar, korban diduga meninggal akibat jatuh dari motor di jalanan Kec Candipuro, Selasa (23/6) saat trejadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan suporter tim sepakbola.

Baca Juga: TNI-Polri Kawal Ketat Pendistribusian Logistik Pemilu

Kasubbag Humas, Ipda Catur Budi Bhaskara menceritakan kronologis dari awal. “Yang meninggal itu bukan suporter Aremania atau Bonek. Memang ada keributan, ada atribut Aremania dan Bonek itu. Akhirnya warga menghubungi petugas, menghalau terjadinya keributan kecil tersebut,” katanya, Kamis (25/6/2020).

“Karena ada salah satu kelompok yang bawa sajam, maka petugas mengejar yang membawa sajam itu, jadi sepeda motor itu beriringan, muka dan belakang. Yang belakang berboncengan tiga, yang depannya itu membawa sajam berupa arit sama pisau. Fokusnya ke sana (yang bawa sajam), dikejar,” lanjutnya.

Namun petugas tidak berhasil menjangkau pemuda yang membawa sajam itu.

“Karena tidak terjangkau, lepas mereka, yang motor dua orang ini lepas, kemudian petugas balik kanan,” kata Catur.

Baca Juga: Polres Lumajang Tempatkan Personil Pengamanan di Kantor KPU dan Bawaslu

Kasatreskrim AKP Maskur SH,  menjelaskan saat di konfirmasi awak media, bahwa anak tersebut meninggal karna terjatuh di tepi bahu jalan dan anak itu bukan suporter dari kedua tim tapi anak itu melainkan anak  pengamen yang selalu ada di traffic light (lampu merah)," pungkasnya.

Ketika petugas kembali inilah, kemudian dijumpai adanya pemuda yang terjatuh dari motor. Hingga ada yang meninggal dunia.

“Nah ini petugas tanda tanya, ada apa, maka bisa saja. Diduga ketika sedang ada keributan, ada petugas, otomatis secara naluri yang namanya keributan itu, kalau ada petugas pasti lari, spontan lari, bisa saja. Mengakibatkan terjatuhnya dia, ini motor boncengan tiga, yang mengemudi adalah yang meninggal. Berboncengan tiga ini tanpa pakai helm,” tuturnya.

Baca Juga: Kapolres Lumajang Laksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Brata di Pemilu 2023-2024

Saat ditanya terkait dugaan jika mereka terjatuh karena dipukul oknum polisi, Catur menegaskan, tentu hal itu harus diselediki dulu. “Kita perdalam, apakah benar polisi memukul. Bisa saja mereka bikin opini, bisa saja. Perlu kita garis bawahi kelompok yang bertengkar dengan korban ini tidak ada sangkut pautnya. Ini bukan kelompok suporter bola,” katanya.

Pihak polres pun sudah melakukan komunikasi dengan pihak suporter.

“Kami tegaskan disini, yang menjadi korban bukan bagian yang bertengkar. Orang di luar itu, kebetulan di sekitar itu. Karena dia tidak menggunakan helm, berboncengan tiga. Ada petugas datang bersama masyarakat otomatis lari,” ujarnya. (Lim)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU