Pemerintah Yaman Hadapi Perlawanan Baru

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Jan 2018 00:33 WIB

Pemerintah Yaman Hadapi Perlawanan Baru

Al Jazeera memberitakan SRF bermaksud menggulingkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi yang diakui komunitas internasional pekan depan. ADEN, Mohammed Jaber. Di saat peperangan melawan kelompok pemberontak Houthi belum berakhir, pasukan pemerintah Yaman terancam menghadapi perlawanan baru. Itu setelah kelompok paramiliter Pasukan Pemberontak Selatan (SRF) menyatakan kondisi darurat negara di Aden, selatan Yaman. Sejak Houthi menguasai ibu kota Sana'a pada 2014, Hadi dan para pengikutnya memilih menyingkir ke Aden, dan mengontrol Yaman dari sana. Pemimpin Dewan Transisi Selatan (STC), Aidarous al-Zubaidi menuduh pemerintahan Hadi sarat akan korupsi. Selain itu, Hadi dituding telah melancarkan pemberitaan palsu untuk melenyapkan STC menggunakan dana negara. "Kami mengumumkan tengah mempersiapkan penggulingan pemerintah yang sekarang, dan menggantinya dengan kabinet teknokrat," ucap Zubaidi. Zubaidi melanjutkan, dalam pemerintahan baru nanti, SRF bakal menjadi inti dalam pemulihan keamanan dan militer di Yaman. "Penggulingan tidak akan terjadi jika Presiden Hadi bersedia mengganti Perdana Menteri Ahmed bin Daghr dan seluruh menterinya," kata Zubaidi kembali. Al Jazeera melaporkan, SRF adalah kelompok yang diduga menerima sokongan dari Uni Emirat Arab ( UAE). UAE merupakan anggota koalisi yang dipimpin Arab Saudi ketika mengintervensi Yaman untuk memerangi Houthi yang diduga didukung oleh Iran pada Maret 2015. Ketika Saudi mulai mempertimbangkan untuk menarik diri dari konflik Yaman, UAE justru makin intensif terlibat di sana. Salah satu bentuk keterlibatan itu adalah mendanai dan mempersenjatai milisi pemberontak yang berada di bawah komando Zubaidi. Zubaidi merupakan milisi gaek yang membantu pemerintahan Hadi dalam mengusir Houthi di Aden. Atas jasanya, Hadi kemudian memberikan jabatan Gubernur Aden kepada milisi berusia 50 tahun tersebut. Namun, hubungan antara Hadi dan Zubaidi langsung berakhir setelah Zubaidi dikabarkan menerima bantuan dari UAE. Apalagi, SRF sering terlibat bentrok dengan loyalis Hadi dalam memperebutkan pengaruh di beberapa daerah strategis kawasan selatan Yaman, termasuk Bandara Aden. Dilansir Middle East Eye, Hadi menuduh Putera Mahkota UAE, Mohammed bin Zayed, sebagai aktor intelektual rencana kudeta terhadapnya. "Hadi menuduh Mohammed bin Zayed bertindak laksana seorang penjajah alih-alih pasukan pembebas," ujar Middle East Eye mengutip sumber di Aden. 02

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU