Pemerintah Beri Kemudahan Akses Layanan Izin Ekspor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Jan 2020 19:04 WIB

Pemerintah Beri Kemudahan Akses Layanan Izin Ekspor

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah meresmikan kantor baru Lembaga National Single Window (LNSW) di Gedung Sarana Jaya 3, Rawamangun. Dengan kantor baru ini maka akan memudahkan eksportir dan importir untuk mendapatkan akses layanan dan informasi terkait ekspor dan impor. Kemudahan itu diberikan melalui aplikasi INSWMobile yang telah diluncurkan pada Rabu (15/1). LNSW berkomitmen untuk menyediakan Kantor Bersama Ekspor yang dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan di bidang ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan para pelaku usaha ekspor di tanah air, ujar Kepala Lembaga National Single Window, Agus Rofiudin di Rawamangun, Rabu (15/1/2020). Pembangunan kantor bersama antara LNSW, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak untuk menyediakan informasi mengenai kesempatan pasar di luar negeri, regulasi pajak keluar serta regulasi negara yang akan dituju. Dirinya mengatakan aplikasi tersebut nantinya dapat digunakan para eksportir untuk melacak atautracking dokumen perizinan, dokumen status Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Keterangan Asal atau Certificate of Origin (SKA/CoO) dan informasi terkait larangan dan pembatasan pada laman Indonesia National Trade Repository (INTR) via ponsel. Aplikasi ini juga dapat digunakan oleh para eksportir untuk berkonsultasi dan mengakses informasi kegiatan ekspor langsung dari Kementerian yang berkaitan dengan ekspor-impor. "Dengan hadirnya aplikasi ini, saya berharap kegiatan ekspor nasional akan lebih meningkat sehingga tujuan pemerintah sebagaimana arahan Presiden dapat kami capai," jelas Agus. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan kolaborasi kerja ini nantinya akan mengharuskan lembaga-lembaga yang tergabung dalam LNSW ini untuk memecahkan permasalahan bersama. "Semua (instansi) terkolaborasi, data yang dipakai sama, yang kedua akan disatukan semua kementerian lembaga (K/L) yang melakukan ekspor-impor menjadi satu platform," kata Heru. Pada hari pertama diluncurkannya aplikasi dan peresmian gedung baru, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengaku kantor pelayanan masih sepi. Dirinya mengatakan masih banyak yang belum mengetahui peluncuran tersebut. Selanjutnya penambahan kantor pelayanan LNSW sendiri disebut untuk memecah segmentasi importir secara geografis dan kuota. Meski dirancang untuk seluruh eksportir namun kantor kerja bersama ini ditargetkan untuk para eksportir kecil seperti Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). "Memberikan segmentasi eksportir, untuk yang akses trasportasinya jauh ya ke sini, para eksportir kecil bisa konsul ke sini," papar Hadiyanto.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU