Pasien Membludak, Berobat di Ningsih Harus Antre 2 Tahun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Nov 2019 09:22 WIB

Pasien Membludak, Berobat di Ningsih Harus Antre 2 Tahun

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan Popularitas pengobatan alternative yang dilakukan Ningsi Tinampi semakin tinggi. Buktinya daftar antrean pasien yang hendak berobat kepadanya membludak hingga mencapai 30,000 orang. Karena saking banyaknya antrean, pasien yang mendaftar sekarang harus rela baru bisa ditangani 2 tahun ke depan atau tahun 2021. "Kalau daftar hari ini, giliran berobatnya Januari 2021," kata petugas pendaftaran, Febi, di tempat pengobatan Ningsih, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (28/11/2019). "Ini hanya sementara mas. Dimungkinkan bisa bertambah. Bisa juga berkurang karena ada pasien yang mengundurkan diri atau tidak datang saat waktu jadwal pengobatan," ungkapnya. Calon pasien yang mendaftar mendapatkan nomor antrean. Mereka dikenai biaya saat pengobatan sebesar Rp 300.000. Adi Irawan, warga asal Provinsi Jakarta adalah salah satu pendaftar yang sabar menunggu antrean. Ia mengaku mendapat giliran berobat pada bulan Januari 2021. "Ya mau bagaimana lagi, namanya juga usaha. Saya sakit di Kepala, sudah 2 tahun ini. Berobat ke mana-mana belum sembuh," pungkasnya. Selain itu, ada juga yang mengantarkan pasien karena pasien berhalangan hadir untuk mendaftar. Zainul warga Tulangan, Sidoarjo, mengatakan ia sudah beberapa kali datang ke lokasi mendaftarkan calon pasien. "Saya beberapa kali ke sini. Sekarang mendaftarkan TKW, gilirannya 13 Januari 2021," terang Zainul. Dua tahun bukanlah waktu yang pendek. Karena itu ada jalur tol yang membuat pasien bisa segera diobati. Namun jalur patas ini tarifnya lebih mahal. Pasien yang ingin mendapatkan pelayanan jalur khusus atau privasi untuk satu kali terapi atau pengobatan dikenakan biaya sebesar Rp 1,5 juta. "Saya pasien jalur privasi, daftar Selasa kemarin rencananya diobati besok," kata Syafii, pasien asal Malang. Kuota pasien jalur cepat ini dibatasi 40-50 perhari. "Sebenarnya 40 orang, 10 orang itu untuk yang darurat," kata petugas pendaftaran. Mekipun begitu, pendaftaran jalur privasi saat ini telah ditutup. Pasiennya telah mencapai 400 orang. Sedangkan alasan penutupan dikarenakan ningsih berencana untuk menjalankan ibadah umrah "Sudah ada 400 pasien jalur privasi. Sementara ditutup karena ibu akan umrah tanggal 15 Desember. Tanggal 11 Desember sudah nggak ada pengobatan sampai pulang umrah," terang petugas tersebut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU