Orang Kepercayaan Prabowo, Calon Menteri Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Okt 2019 23:16 WIB

Orang Kepercayaan Prabowo, Calon Menteri Jokowi

Jaka Sutisna-Teja Sumantri, Tim Wartawan Surabaya Pagi Kabar Partai Gerindra merapat ke pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) 2019-2024 berhembus kian kencang. Bahkan sejumlah nama dikabarkan mendapat jatah menteri, seperti Fadli Zon dan Edhy Prabowo. Benarkah ini? Sementara dalam Rapimnas Partai Gerindra, Rabu (16/10/2019) kemarin, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan 3 sikap politiknya. Salah satu sikap Prabowo, menunggu keputusan Jokowi terkait koalisi. Selain itu, Prabowo siap merapat jika negara memanggil. ----------- Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Gerindra memiliki kader yang mumpuni untuk didapuk menjadi menteri. Salah satunya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo. Sedangkan Sandiaga Salahuddin Uno dan Fadli Zon disebut menolak menjadi menteri. "Nama Bang Edhy Prabowo mungkin, Bang Sandi menolak terkait dengan itu, beliau tetap berada di luar pemerintahan. Bang Fadli juga demikian. Banyak sekali kader yang bisa bekerja untuk yang kami sebut konsepsi dorongan ekonomi. Banyak kader yang siap," ujar Dahnil di sela Rapimnas dan apel kader Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10/2019). Sedang konsepsi dorongan ekonomi yang dimaksudnya adalah semangat ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan yang kuat. Sebelumnya, Edhy Prabowo santer dikabarkan diproyeksikan sebagai Menteri Pertanian. **foto** Selama periode 2014-2019, Edhy Prabowo menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan pangan. Edhy Prabowo juga pernah belajar di Akademi Militer, Magelang, pada 1991. Namun karir Edhy di militer hanya bertahan dua tahun lantaran kena sanksi. Keluar dari tentara, dia merantau ke Jakarta. Edhy kemudian berkenalan dengan Prabowo Subianto yang masih berpangkat letnan kolonel dan menjabat Komandan Grup III Kopassus TNI Angkatan Darat. Edhy Prabowo disekolahkan oleh Prabowo di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo, Jakarta Selatan, dan berlatih silat setiap pekan di Batujajar, Bandung. Dia pun menjadi orang dekat sekaligus kepercayaan Prabowo. Edhy kelahiran Muara Enim, Sumatera Selatan, pada 24 Desember 1971. Dia juga mendampingi Prabowo ketika bermukim di Yordania setelah dipecat dari militer dengan pangkat jenderal bintang tiga. Prabowo mendirikan Partai Gerindra pada 2008 dan Edhy bergabung. Dia mengikuti Pemilu 2009 dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I, kampung halamannya. Istana Bersyukur Wacana kehadiran Partai Gerindra dalam lingkaran koalisi pendukung Joko Widodo-Maruf Amin disambut suka cita oleh pihak Istana. Hal itu terlihat dari pernyataan Tenaga Ahli Senior Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin. Politisi Golkar itu bersyukur jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipilih Jokowi jadi Menteri Pertahanan. "Kalaulah nanti benar seperti yang ditulis banyak orang dan yang kami dengar, terkait kemungkinan beliau (Prabowo) menjadi Menteri Pertahanan atau lain-lain, sayaAlhamdulillahirrobilalamin," kata Ngabalin usai FGD Divisi Humas Polri di Hotel Amaroossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10) kemarin. Mengenai nama Fadli Zon dan Edhy Prabowo, Ngabalin juga angkat bicara. Menurutnya, Edhy Prabowo berpeluang menjadi Menteri Pertanian. "Rumor yang beredar kan diusulkan begitu. Mudah-mudahan iya," kata Ngabalin. Namun untuk peluang Fadli Zon, Ngabalin mengaku tidak tahu. "Fadli Zon, nggak tahu ya," cetus dia. Lantas apa kata Jokowi? Mantan Walikota Solo ini memastikan menteri dalam kabinet mendatang tidak hanya diisi wajah-wajah baru. Ada sejumlah menteri di Kabinet Kerja saat ini ada yang akan kembali menjabat. Ya adalah (menteri lama-red). Yang lama ada, yang baru banyak, katanya di Istana Merdeka, Rabu (16/10/2019). Namun saat ditanya berapa jumlah menteri yang akan dipertahankan, Jokowi enggan menjawab. Belum dihitung persentasenya, ungkapnya. Saat ditanyakan kapan waktu pengumuman kabinet, lagi-lagi Jokowi belum memberikan kepastian.Ya secepatnya setelah pelantikan, tuturnya. Pengumuman Kabinet Sebelumnya, Jokowi mengaku telah menuntaskan susunan kabinet mendatang. Seperti diketahui Kabinet Kerja periode pertama ini akan berakhir Oktober ini. Sudah (rampung-red), ungkapnya. Meski begitu Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan susunan tersebut bisa saja berubah. Mungkin ada beberapa pertimbangan masih bisa, tuturnya. Dia mengakui perubahan bisa saja terjadi karena pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya. Jokowi memberikan bocoran bahwa kabinetnya akan diisi dari unsur Papua. Di kabinet saat ini menteri asal Papua adalah Yohana Yembise. Saya pastikan ada. (Jumlahnya-red) Nanti dilihat, ujarnya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo kemungkinan bakal langsung mengumumkan Kabinet Kerja Jilid II usai pelantikan, Minggu 20 Oktober. Moeldoko menyebut setelah dilantik di Gedung MPR/DPR Jokowi bersama Maruf Amin akan langsung menuju Istana Kepresidenan Jakarta. "Setelah dari sana (MPR), nanti kegiatan ada apa, kalau bapak presiden sepertinya ingin bekerja ya, bisa saja terjadi akan pengumuman (kabinet baru)," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Rabu (16/10/2019). Sikap Politik Prabowo Sementara itu, Partai Gerindra menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan apel kader di Padepokan Garudayaksa, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Hambalang, Kabupaten Bogor, kemarin. Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah menyampaikan tiga poin penting kepada ribuan kader yang hadir. **foto** Pertama, Prabowo Subianto sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan yang kuat. "Kedua, berangkat dari konsepsi tersebut, bila ingin digunakan Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan, Pak Prabowo dan Gerindra mempersilakan, namun bila tidak, kami akan tetap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," ujar Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ketiga, kata Dahnil, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara, bersilaturahim pasca Pilpres 2019 dan berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara. "Jadi Pak Prabowo sampaikan 3 sikap politik itu sebagai sikap beliau," kata mantan Ketua Umum Pemuda Muhamadiyah ini. Dahnil kembali menyampaikan poin pertama, yakni Prabowo sudah menyampaikan konsepsi dorongan besar pembangunan ekonomi. "Bila konsepsi itu ingin digunakan Pak Jokowi kami persilakan baik itu dengan bersamaan dengan Prabowo dan Partai Gerindra atau tanpa Pak Prabowo dan Gerindra. Yang jelas Pak Prabowo siap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," jelasnya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU