OPD Belum Mampu Memanfaatkan Teknology Digital dalam Branding

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Des 2019 16:46 WIB

OPD Belum Mampu Memanfaatkan Teknology Digital dalam Branding

SURABAYA PAGI, Lamongan - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lamongan diera teknology digital ini, Dirasa belum mampu memanfaatkan secara maksimal, meski OPD sudah memiliki masing-masing aplikasi untuk Mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki. "Banyak OPD tidak menginformasikan kegiatan OPD-nya masing- masing," kata Asisten Administrasi Umum, Pemkab Lamongan, Sujarwo, mewakili Bupati Lamongan, saat membuka Workshop Media Publik dengan tema "Lamongan dalam Kepungan Digitalisasi" yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lamongan, di Aula Dinas Kesehatan Lamongan, Rabu, (4/12/2019). Disebutkan olehnya, branding yang dilakukan secara digital memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan suatu daerah. "Informasi atau branding itu akan menentukan Lamongan kedepan," tuturnya. Sujarwo pun mencontohkan bagaimana pesatnya perkembangan Kabupaten Banyuwangi. Sujarwo menilai, apa yang dialami Banyuwangi tersebut tak lepas dari kuatnya branding yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan termasuk semua OPD Banyuwangi. "Sekarang Banyuwangi dikenal luas sebagai daerah yang punya potensi. Daerah Banyuwangi yang dulunya belum dikenal, tapi karena adanya branding menjadi terkenal. Banyuwangi menjadi daerah yang kini luar biasa," kata Sujarwo. Dengan demikian, kata Sujarwo, branding tentang segala potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan harus semakin digencarkan, baik melalui media sosial maupun melalui aplikasi yang dimiliki masing-masing OPD bisa dioptimalkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik. "Kunci kesuksesan suatu daerah salah satunya karena branding" ucap Sujarwo. Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Ahmad Edwin Anedi mengatakan, minimnya branding yang dilakukan di kalangan OPD lebih dikarenakan keterbatasan kemampuan. "Jadi belum memiliki kemampuan itu," kata Edwin. Untuk itu, Edwin menjelaskan, dalam workshop tersebut perwakilan OPD diberikan bekal bagaimana cara melakukan branding yang baik dengan memanfaatkan teknologi. "Agar OPD tahu etikanya, bagaimana membuat tulisan yang baik itu bagaimana. Lamongan memiliki sangat banyak potensi, mulai dari WBL, Makam Sunan Drajat, dan masih banyak lagi, jadi dalam branding itu harus ada narasi yang menjelaskan tentang objek yang ingin dipromosikan," tuturnya. Menurut Edwin, mempopulerkan atau membranding suatu daerah dalam konteks digital merupakan cara yang efektif. "Karena dalam konteks digital ini orang akan secara langsung melihat potensi-potensi Lamongan dan harapannya adalah orang bisa tertarik untuk datang ke Lamongan," kata Edwin. Dalam Workshop Media Publik dengan tema, Lamongan Dalam Kepungan Digitalisasi tersebut, Dinas Kominfo Lamongan menghadirkan dua nara sumber, M Ziaelfikar Albaba dan Jamrozi, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU