Ombak Tinggi Menjadi Kendala Evakuasi Korban Kapal Motor Arim Jaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Jun 2019 11:26 WIB

Ombak Tinggi Menjadi Kendala Evakuasi Korban Kapal Motor Arim Jaya

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pencarian korban tenggelamnya kapal motor Arim Jaya di sekitar laut diantara Pulau Sapudi dengan Giliyang, di Kabupaten Sumenep, polisi masih terus dilakukan pencarian. Dan kabar terbaru hingga pagi ini, ada16 orang masih belum ditemukan. Hal ini ditegaskan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera bahwa pihaknya masih melakukan upaya evaluasi terhadap 16 orang yang hilang tersebut. "16 orang yang masih hilang kami terus melakukan upaya pencarian di lokasi," kata Barung, Selasa (18/6/2019). Barung mengatakan bahwa dari data yang diterima, kapal motor tersebut mengangkut penumpang sebanyak 57 orang. Dari jumlah itu 36 orang selamat dan 2 orang ditemukan meninggal. Dan saat ini, penumpang yang selamat menjalani perawatan di Puskesmas Dungkek. Sementara 3 orang yang dirujuk ke RSUD Sumenep dua diantaranya sudah diperbolehkan pulang. "Untuk jumlah penumpang di duga sekitar 57 penumpang dengan rincian 36 penumpang kapal di rawat di Puskesmas Dungkek, dari 3 yang di rujuk ke RSUD Sumenep sudah dua orang yang boleh pulang, 2 MD dan diperkirakan sekitar 16 penumpang masih hilang," jelasnya. Berikut 16 orang yang masih dilakukan pencarian yakni antara lain, 1. FAJRIYAH 9 th 2. RATNA 9 th 3. IDAMA 27 th 4. SULIKA 30 th 5. KHOTIJAH 45 th 6. RAHA 56 th 7. HERLIYANA 29 th 8. REHAN 3 th 9. WAHYU 4 th 10. AZAM 9 th 11. HUMATUN 25 th 12. MASAMA 45 th 13. SILATUL IHMA 6 th 14. SUSI 28 th 15. IZZA 5 th 16. PUUTRI 17 th Sementara dari hasil penyelidikan tenggelamnya kapal motor Arim Jaya di Selat Madura diduga karena muatan penumpang yang berlebihan. Kapal yang seharusnya memuat 40 penumpang diketahui ditumpangi sebanyak 57 orang. **foto** Terkait dugaan penyebab tersebut, polisi masih belum bisa memastikan apa penyebabnya. Pasalnya, polisi dan beberapa petugas lainnya masih fokus untuk melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih hilang. Mantan Kabid Humas Polda Sulselbar menjelaskan petugas masih melakukan pencarian. Penyebab tenggelamnya kapal masih menunggu penyelesaian evakuasi. "Nanti dulu lah kita lidik itu, setelah semua kita dapatkan, baru kita mencari tahu apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut," ujarnya. Sementara itu, para petugas dan aparat kepolisian masih memperhatikan terkait psikologi dari penumpang dan para keluarga yang menjadi korban tenggelamnya kapal Arim Jaya. "Dimana-mana kan psikologi keluarga dulu yang kami perhatikan, baru nanti kalau semuanya sudah clear kita akan menyelidiki penyebab kapalnya,"tandasnya. Sedangkan, polisi sendiri dalam membantu evakuasi pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Arim Jaya di perairan Madura, telah mendirikan posko Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu melakukan identifikasi terhadap identitas para penumpang. "Polda Jatim sudah mendirikan Posko DVI, yang tentunya kita bekerja sama dengan Polres setempat untuk melakukan identifikasi terhadap identitas para korban," katanya. Tim DVI dibutuhkan karena kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal kondisinya untuk mengetahui identitasnya diperlukan peralatan yang memadai. "Kita membutuhkan tenaga DVI, di Posko ini mengidentifikasi. Karena lebam mayat sudah lewat dan perlu di identifikasi lagi," jelasnya. Sementara itu, proses pencarian korban kapal tenggelam dibantu dengan Angkatan Laut, Dit Pol Air, dan Polres setempat, tim Sar beserta masyarakat sekitar. "Disana ada Angkatan Laut, Pol Air, Polres dan masyarakat, ombak cukup tinggi ya sekarang 2 sampai 3 meter kita terkendala itu. Kita ada bantuan dari angkatan laut dan Pol air disana," ujarnya. Sementara itu, dari 16 penumpang yang dikabarkan menghilang 13 diantaranya sudah berhasil ditemukan. 13 orang tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal. "13 orang sudah berhasil ditemukan, dan akan diidentifikasi secepatnya,"ujarnya. Barung mengatakan bahwa dari 13 orang yang sudah ditemukan 11 korban berada di kantor kecamatan Dungkek. dua jenazah masih dalam evakuasi dari perairan. "Ini yang 13 lagi akan kita identifikasi. 11 jenazah sudah sampai, dan dua jenazah masih dalam perjalanan. Jadi total mayat yang sudah ditemukan sebanyak 15 orang," ujar Barung. Proses pencarian terhadap korban yang masih belum ditemukan, terkendala dengan ombak yang cukup tinggi. Diperkirakan ombak mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter. "Ombak cukup tinggi mencapai 2 sampai 3 meter. Jadi kita terkendala itu,"ungkapnya. Barung menambahkan, polisi dan tim SAR dibantu dengan angkatan laut dan Dit Pol air membantu untuk melakukan pencarian terhadap korban-korban kapal yang masih belum ditemukan. Ia berharap korban yang masih hilang segera ditemukan. "Kita doakan semoga petugas yang sedang melakukan pencarian disana segera menemukan para korban yang masih hilang," pungkasnya. nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU