Novel ’Api Tauhid’ Menyelisik Sejarah Kaum Sufi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 17 Nov 2018 10:43 WIB

Novel ’Api Tauhid’ Menyelisik Sejarah Kaum Sufi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Penulis novel Habiburahman El-Shirazy, Lc.MA hadir untuk membedah novelnya yang berjudul "Api Tauhid" di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya, Sabtu (17/11). Habiburahman El Shirazy pernah mendapatkan penghargaan Insani Diponegoro 2008, Tokoh perubahan indonesia 2007. Lelaki berusia 42 tahun ini merupakan lulusan Universitas Kairo. Dalam proses penulisan novel "Api Tauhid", lelaki yang tinggal di Salatiga ini mendapat pencerahan dari filsuf Ibnu Kholdun yang pernah mengatakan "sejarah itu mengulangi dirimu". "Tujuannya menulis untuk kesadaran sejarah. Awalnya mau saya tulis langsung tentang kesadaran sejarah, tetapi kalau begitu yang baca cuma sedikit", ujarnya. Habiburahman menulis tentang sejarah sufi dalam novelnya agar pembaca mengerti dan paham mengenai sejarah kaum sufi. "sepertiga isi Al-Quran adalah sejarah, jadi hargailah sejarah", ujar lelaki yang menjabat sebagai Ketua Komisi Seni MUI 2018. Judul "Api Tauhid" dipilih karena orang yang beriman hidupnya tidak selalu "dingin". "Api di sini artinya majas, bukan arti sesungguhnya. Saya ingin Tauhid terus menyela seperti api. Karena semangat mengajak pembaca supaya punya kesadaran bahwa sejarah bisa berulang", ujar laki-laki yang sering disapa Kang Abi ini. Selain sebagai penulis novel, saat ini Habibburahman El Shirazy menjadi seorang dai dan penyair di Malaysia, singapura, hongkong, taiwan dan Indonesia. ff

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU