Ning Ita Letakkan Batu Pertama Pembangunan Sentra PKL Benpas Senilai Rp. 11

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 31 Jan 2020 21:46 WIB

Ning Ita Letakkan Batu Pertama Pembangunan Sentra PKL Benpas Senilai Rp. 11

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari meletakkan batu pertama proyek pembangunan sentra pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Benteng Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto, Jumat (31/01/2020) sore. Seremonial ini menandakan dimulainya pembangunan kembali sentra PKL yang terbakar habis pada 23 September 2017 lalu. Tak tanggung-tanggung, pembangunan sebanyak 240 kios PKL ini menelan anggaran senilai Rp 11.2 miliar. Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto mengatakan, pembangunan sentra PKL ini mengunakan dana penugasan dari Kementerian PUPR yang diusulkan pada tahun 2018 lalu dan direalisasikan pada tahun 2019. Anggaran proyek ini berawal dari dana penugasan kementerian PUPR yang saya usulkan tahun 2018 lalu, masuk kategori bencana dan masuk dana penugasan tahun 2019, terangnya. Ia menyebut, masuknya dana penugasan ini melalui mekanisme tender sehingga pemenang baru muncul pada tahun 2019 kemarin. Sehingga pada awal tahun ini baru bisa dilakukan proses pembangunan. "Sesuai dengan pengajuan proposal nantinya akan dibangun sebanyak 240 kios, jumlah tersebut sudah lebih dari jumlah pedagang eks alun alun. Di targetkan proyek ini akan selesai selama tujuh bulan ke depan," cetus Ning Ita. Ia juga menjelaskan jika pasar ini nantinya akan ada suasana etnik kemajapahitan yang akan disesuaikan dengan kearifan lokal. Hanya pedagang yang teradaftar di Disperindag yang bisa menempatinya, terutama warga Kota Mojokerto. Ini sesuai dengan misi pemerintah kota yaitu membangun usaha kecil yang berbasis kerakyatan. "Bahwa proyek ini nantinya akan memiliki etnik kemajapahitan sesuai kearifan lokal, namun bentuk strukturnya mengikuti apa yang ada di Kementrian, kalau untuk siapa yang menempati tentunya adalah yang sudah terdata di Disperindag" tegasnya. Sebelumnya, bahwa tender pengerjaan pasar satu lantai ini dimenangkan PT Karya Bumi Indah. Giat Pre Contraction Meeting (PCM) antara pihak PUPR, Disperindag Kota Mojokerto dan pelaksana dilaksanakan Rabu (29/1/2020) siang. Disela-sela pemetaan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengungkapkan hasil dari PCM tersebut. Tampaknya pihak kontraktor tak dapat mengeksekusi pembangunan sesuai skema awal yang sedikit lebih jumbo. "Ini tadi awalnya akan dibangun 248 kios. Tapi setelah diukur lagi akan ada sekitar 15 kios di bagian belakang dan tiga disamping yang tidak dapat dibangun karena keterbatasan lahan," terang Ruby Hartoyo. Walaupun demikian, mantan Kadishub itu memastikan jika kios baru itu nantinya akan menampung seluruh pedagang eks Alun-alun. "Tetap bisa ditampung. Artinya kan tetap ada sisa sekitar 26 kios lagi," imbuhnya. Ruby mengungkapkan masa pelaksanaan pembangunan tersebut yakni tujuh bulan. "Tujuh bulan. Dan seluruh proyek dibawah PUPR. Disperindag hanya selaku OPD yang membidangi," imbuhnya. Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag, Kota Mojokerto, Ganesh Krisnawan mengungkapkan program pembangunan kembali pasar ini adalah usulan dari Pemkot. Pembangunan ini diajukan ke pusat karena bersifat darurat. "Pembangunan diusulkan ke Pemerintah Pusat karena disana ada anggaran darurat seperti ini. Kita hanya meminta anggaran. Teknis lelang sampai pelaksanaan PUPR semua. Kita hanya menyediakan lahannya saja," tambahnya. Pembangunan yang akan dimulai Jumat esok tidak termasuk vitalisasi lahan parkir. "Untuk lahan parkir, akan kita ajukan di PAK (Perubahan APBD). Karena didalam skema ini tidak mencakup itu semisal untuk pavingisasi atau pembangunan sejumlah fasilitas penunjang," pungkasnya.dwi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU