Ngebut 80 KM/Jam, Bus Tabrak Petani di Jalur Pantura

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Mar 2018 11:01 WIB

Ngebut 80 KM/Jam, Bus Tabrak Petani di Jalur Pantura

SURABAYAPAGI.com, Tuban - Seorang petani meninggal dengan kondisi mengenaskan setelah ditabrak bus PO Indonesia antar kota antar provinsi (AKAP) jurusan Semarang-Surabaya di jalur Pantura Tuban tepatnya di jalan Tuban-Surabaya, Desa Compreng, Kecamatan Widang, Rabu (21/3/2018) malam. Korban bernama Rahmad Hartadi (41), petani asal Desa Compreng, Kecamatan Widang. Saat itu korban sedang menyeberang jalan raya di jalur Pantura. Nah, saat itulah ia ditabrak bus yang melaju kencang Kecelakaan maut itu berawal ketika korban mengendarai sepeda motor protolan dan membawa jerami. Saat itu mereka keluar dari jalan antar kecamatan dan menyeberang dari barat ke timur di jalan nasional. "Awalnya banyak yang nyeberang, tapi dia itu yang paling belakang," uja Muhajir, salah satu warga yang mengetahui kejadian itu. Pada saat bersamaan, dari arah utara atau arah Tuban menuju Surabaya melaju kencang bus PO Indonesia dengan nomor polisi (Nopol) L 7687 UV yang dikemudikan Mochtaris (48), asal Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Rembang, Jawa Tengah. Diduga pengemudi bus tidak melihat jika ada korban yang menyeberang jalan. "Menurut pengakuan pengemudi, bus berjalan dengan kecepatan 80 kilometer per jam. Karena jarak terlalu dekat, pengemudi tidak mampu menghindari tabrakan," terang Kanit Laka Sat Lantas Polres Tuban Iptu Nungki Sambodo. Karena benturan yang sangat keras membuat petani tersebut dan sepeda motornya terseret di bawah kolong bus hingga 50 meter. Korban meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi luka parah pada beberapa bagian tubuhnya. "Korban meninggal dan langsung dievakuasi. Kemudian kita melakukan olah TKP dan mencari keterangan saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini," pungkasnya. (bj/04)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU