Ngaku Dirampok, Pria Aceh Ini di Pikir Halu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Mar 2020 08:26 WIB

Ngaku Dirampok, Pria Aceh Ini di Pikir Halu

SURABAYAPAGI.com, Aceh Timur - Kasus seorang pemuda di Aceh Timur, Aceh, KM (24) yang ditemukan di bawah jembatan Desa Seuneubok Pidie, kabupaten setempat dengan kondisi tangan terikat akhirnya terbongkar. KM membuat skenario seolah-olah dirinya dirampok. Dikutip dari laman detikcom, "Dari hasil penyelidikan berdasarkan hasil interogasi terhadap korban dan saksi-saksi, kejadian tersebut merupakan rekayasa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Agus Sarjito, Kamis (19/3/2020). Agus mengungkap, sebelum kejadian KM keluar dari kontrakan temannya di Langsa, Aceh pada Minggu (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Dia meminjam uang temannya sebesar Rp 1 juta dengan alasan untuk biaya pulang ke rumah di Banda Aceh. Tak lama berselang, KM diantar oleh temannya ke Simpang Empat Langsa. Namun setelah temannya pulang, KM menuju lapangan Merdeka Kota Langsa. Di sana dia menjumpai seorang kawannya yang lain dan membayar utang sebesar Rp 700 ribu. KM kemudian menginap di sebuah musala di sana. Esok malamnya, Senin (16/3) sekitar pukul 23.00 WIB, KM menuju Simpang Komodor, Langsa dengan menumpang becak. Di tengah jalan, dia berubah pikiran sehingga turun di Masjid Alue Nireh di Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur. "Ketika berada masjid itulah yang bersangkutan kepikiran akan membuat rekayasa supaya yang bersangkutan menjadi korban perampokan dengan kekerasan," jelas Agus. Menurut Agus, KM turun ke lokasi di pinggir sungai Alue Nireh pada Selasa (17/3) sekitar pukul 08.00 WIB. Di sana, dia guling-guling di lumpur sehingga pakaiannya kotor. Dua jam berselang, KM menemukan seutas tali lalu mengikat tangannya sendiri. Dia sempat berteriak minta tolong, namun baru diketahui warga sekitar pukul 11.30 WIB. Warga dan polisi membawanya ke rumah sakit Abdul Aziz Syah Kecamatan Peureulak untuk menjalani perawatan. Personel polisi selanjutnya melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Polres Aceh Timur membentuk tim khusus terdiri anggota Opsnal Satintelkam, Satreskrim dan Satresnarkoba. Mereka menyelidiki kasus ini dari tempat kejadian awal di wilayah hukum Polres Langsa dan sebagian polisi menggali keterangan KM serta dokter. "Keterangan dokter waktu itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh KM," ungkap Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Dwi Arys Purwoko. Menurut Dwi, dari awal pihaknya sudah mencurigai keterangan KM karena dia membuat pengakuan berbelit-belit. Polisi juga menemukan sejumlah kejanggalan lainnya. "Setelah diperiksa lebih lanjut, KM pun mengaku bahwasanya keterangan sebelumnya yang menyatakan bahwa telah dirampas uang sebesar Rp. 11 juta dan emas delapan mayam itu tidak ada, hanya rekayasa dia," sebut Dwi.(dc/cr-01/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU