Negosiasi Perdagangan AS dan China Belum Selesai

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Jul 2019 19:02 WIB

Negosiasi Perdagangan AS dan China Belum Selesai

SURABAYAPAGI.com - Kelanjutan negosisai dagang antara AS dan China masih belum menemukan titik terang. Dikatakan bahwa pada minggu lalu, AS dan China telah melakukan pembicaraan melalui telepon dan akan melakukan pertemuan. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai pertemuan itu. Menyusul kapan akan terlaksananya pertemuan antara keduanya, pembicaraan melalui telepon akan dilakukan kembali, ini menjadi pembicaraan telepon yang kedua kalinya. Sejak Trump dan Presiden China Xi Jinping menyepakati gencatan perang dagang pada pertemuan di sela KTT G20 akhir Juni lalu. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer kemungkinan melakukan perjalanan ke Beijing untuk negosiasi perdagangan jika pembicaraan melalui telepon minggu ini produktif. "Kami berharap akan melakukan panggilan tingkat prinsipal pekan ini, dan jika kami membuat kemajuan yang signifikan, saya pikir ada peluang kita akan pergi ke sana nanti," kata Mnuchin di Gedung Putih, Senin (15/7/2019) Kedua pemimpin sepakat untuk memulai kembali pembicaraan untuk kesepakatan perdagangan, tetapi mereka tidak memberikan kerangka waktu yang konkret untuk mencapai kesepakatan. Pada Senin pagi, China mengalami pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua sebesar 6,2 persen. Ini merupakan laju terlambat sejak 27 tahun lalu. Dengan demikian, Trump melayangkan komentarnya dan mengindikasikan tarif AS terhadap China memiliki dampak yang diinginkan dengan menekan ekonomi China. Tarif impor AS memiliki pengaruh besar pada perusahaan yang ingin meninggalkan China untuk negara-negara yang tidak memiliki tarif. Inilah mengapa China ingin membuat kesepakatan, ungkap Trump di akun Twitter-nya. Komentar tersebut disangkal oleh China. Menurutnya pertumbuhan ekonomi China "tidak buruk", kata juru bicara kementerian Geng Shuang. China menganggap bahwa Trump telah memanfaatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi China sebagai bukti bahwa tarif AS memiliki "pengaruh besar" dan memperingatkan bahwa Washington dapat menambah tekanan. Begitu banyak kesepakatan yang telah dicapai namun hingga saat ini perang dagang masih berlanjut, meskipun Trump telah meringankan sanksi Huawei dan menangguhkan kenaikan tariff impor dan ekspor. Demikian juga China, China dikabarkan akan memborong komoditas pertanian AS. Namun, hingga saat ini China belum melakukan itu. Penasihat ekonomi utama Trump, Larry Kudlow mengatakan AS mengharapkan China mengumumkan pembelian produk pertanian yang signifikan, menyiratkan bahwa langkah tersebut diperlukan agar pembicaraan perdagangan antara kedua negara dapat berlanjut. "Kami berharap China akan segera mengumumkan beberapa pembelian besar-besaran terhadap barang dan jasa pertanian," kata Kudlow. Meskipun ada perselisihan dagang, Trump mengatakan Xi adalah temannya. "Saya dulu mengatakan dia adalah teman baik saya, mungkin tidak sedekat sekarang," kata Trump kepada wartawan Senin di Gedung Putih. Tetapi saya harus menjadi negara kami. Dia untuk China dan saya untuk AS, dan memang seharusnya begitu, lanjutnya. Mnuchin juga mengatakan dia berharap bahwa Kongres akan menyetujui perjanjian AS-Mexico-Kanada, atau USMCA, yang merupakan pengganti Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara. Trump mengatakan pada hari Senin bahwa jika Demokrat menolak perjanjian tersebut, ia akan menggunakan "Rencana B," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU