Muslim Tionghoa Aktif Melawan Penjajah Belanda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 24 Nov 2019 21:38 WIB

Muslim Tionghoa Aktif Melawan Penjajah Belanda

Kisah Perantau Tiongkok Mendarat di Surabaya (5) Pada tahun 1405 sampai 1433, rombongan muhibah Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam beberapa kali singgah di Indonesia. Anak buah laksamana Cheng Ho terdiri atas berbagai pemeluk agama, termasuk agama Islam. Saat singgah di Indonesia terutama di Sumatera dan Jawa mereka juga menyebarkan ajaran agama Islam. Jadi nampak jelas peran etnis Tionghoa sebagai salah satu penyebar agama Islam di Indonesia. Kontributor SurabayaPagi, Zhen Cheng SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Imigran China (Tionghoa) muslim di Indonesia telah ada sebelum bangsa Portugis dan Belanda datang. Imigran China di abad ke 15 datang untuk tinggal di Indonesia dan sekaligus menyebarkan agama Islam. Portugis dan Belanda datang ke Indonesia untuk mencari daerah koloni dan sekaligus menyebarkan ajaran agama Katolik. Imigran China muslim hidup membaur dengan penduduk pribumi, sedangkan Belanda dan Portugis memperlakukan penduduk pribumi secara diskriminatif dan di bawah mereka. Pada masa penindasan Portugis dan Belanda, imigran China muslim juga mendapatkan penindasan seperti penduduk pribumi. Bahkan saat perang kolonial, penduduk muslim Tionghoa juga bergabung dengan para pejuang di setiap daerah melawan Belanda dan Portugis. Bahkan sejarah mencatat bahwa selain penduduk pribumi yang mengalami pembunuhan massal dari Belanda, penduduk muslim Tionghoa juga mengalami pembunuhan massal. Penduduk muslim Tionghoa mengalami kondisi yang tidak menyenangkan dari penjajah Belanda karena mereka memiliki kedekatan dengan penduduk pribumi, mereka beragama muslim seperti sebagian besar agama penduduk pribumi. Penduduk muslim Tionghoa juga melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan bergabung dengan pejuang Indonesia. Beberapa hal ini menunjukkan bahwa di masa lalu, etnis Tionghoa juga memiliki hubungan yang baik dengan penduduk asli Indonesia, keeratan hubungan sebagai saudara karena mendapatkan tekanan yang sama dari pihak Portugis dan Belanda. Imigran Etnis Tionghoa Muslim dapat diterima penduduk Indonesia peran mereka di pertanian, perdagangan, pertukangan, dan penyebaran agama Islam. Sejarah kenangan masa lalu yang indah, dapat kita bawa dalam kehidupan yang sekarang sehingga kehidupan yang sekarang dapat menjadi lebih baik. Luka-luka batin yang terjadi setelah kenangan indah dapat menutup kenangan indah, namun dengan membuka kenangan indah itu kembali diharapkan dapat menutup luka-luka tersebut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU