Musim Kemarau, Harga Cabai Melonjak atau Anjlok Ya?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jul 2019 18:41 WIB

Musim Kemarau, Harga Cabai Melonjak atau Anjlok Ya?

SURABAYAPAGI.com - Kemarau panjang yang melanda Indonesia mendorong kenaikan harga pangan. Salah satu komoditas yang mengalami lonjakan harga adalah cabai. Mengutip datahargapangan.id, Kamis (25/7) harga cabai merah besar naik 0,09% menjadi Rp 56.850 per kilogram (kg), cabai rawit hijau 0,33% menjadi Rp 60.350 per kg, cabai merah rawit naik 1,66%menjadi Rp 70.300 per kg. Sementara cabai merah keriting turun 1,75% atau Rp 1.050 per kg menjadi Rp 59.750 per kg. Tak hanya lonjakan harga, Asosiasi Petani Hortikultura Nasional menyebut, panjangnya musim kemarau yang masih berlangsung dikhawatirkan akan membuat panen raya cabai di awal Agustus nanti gagal. Ketua Asosiasi Petani Hortikultura Nasional Anton Muslim Arbi mengatakan, di musim kemarau produktivitas cabai petani dikhawatirkan akan menurun drastis. Tak hanya itu, kata dia, apabila pasokan air ke sejumlah tanaman cabai yang akan menemui panen itu tak teraliri dengan suplai air yang cukup maka kemungkinan gagal panen cabai bisa terjadi. Meski terdapat opini mengenai lonjakan harga, musim kemarau ini juga dapat menganjlokkan harga cabai, pasalnya, cabai yang di tananam pada musim kemarau, juga berpontensi rusaknya kualitas akibat kekurangan air. Dia menyampaikan, jika panen cabai pun dapat terjadi dengan kondisi suplai air ke tanaman cabai yang minim, hal itu akan mempengaruhi kualitas produksi cabai. Sedangkan apabila kualitas cabai terganggu, maka harga beli cabai petani di pasar pada panen raya nanti diprediksi bakal anjlok. Anton khawatir, permasalahan kualitas cabai nantinya justru dijadikan alasan bagi pemerintah dan pedagang untuk mengimpor cabai dari luar. “Makanya ini kualitas harus dijaga terus, suplai air terutama,” kata Anton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ancaman kekeringan akibat kemarau berkepanjangan memang sudah terdengar dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sehingga ini masih jadi ancaman bagi harga bahan makanan, termasuk cabai. Darmin mengaku belum ada niatan untuk impor cabai. Dia masih optimistis denganoutlookproduksi cabai ke depan. “Kami masih terus mengikuti imbauan BMKG, tapi jangan lupa panen raya akan terjadi pada agustus. Kami terus memonitoring dan menyiapkan strategi,” kata Darmin dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) X Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2019, Kamis (25/7). Barulah, Agustus nanti pemerintah akan mempertimbangkan hasil dari panen raya apa ada perkembangan atau malah penurunan. Namun, untuk rencana penanggulangan-nya Darmin belum bisa ungkapkan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU