SURABAYAPAGI.com, Beijing - Siapa bilange-sports tak berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi? Seperti yang sudah diketahui,e-sports sendiri berkembang pesat di Tiongkok dan Indonesia. Beberapae-sports yang populer dimainkan di kedua negara tersebut adalahMobile Legends danPlayerUnknowns Battlegrounds (PUBG). Salah satu perusahaan konsultan ekonomi Newzoo bahkan menyebut Tiongkok bakal menggusur Korea Selatan sebagai pasare-sports terbesar kedua setelah AS pada tahun 2019 ini.
Tren tersebut diprediksi terus tumbuh dengan laju tahunan gabungan mencapai 21 persen, hingga tahun 2023. Tiongkok sendiri diperkirakan bakal menghasilkan pendapatan US $ 210 juta atau setara dengan Rp 3 triliunan tahun ini. Fakta lainnya, Newzoo juga menyebut kegemaran untuk olahraga elektronik telah berkembang sedemikian rupa, sehingga enam kota di Tiongkok yang antara lain Hangzhou, Chongqing, Shanghai, Xian, Sanya dan Haikou, saat ini tengah bersaing untuk menjadi pusat olahraga elektronik.
Perusahaan-perusahaan kakap di Tiongkok seperti Alibaba Group Holding juga berinvestasi dalam turnamene-sports tingkat atas di seluruh penjuru Tiongkok. Terlebih, kota-kota di Tiongkok telah berkampanye sebagai host atau tuan rumah untuk penyelenggaraan acara-acarae-sports kelas atas. Hal ini serupa dengan kampanye yang pernah dilakukan untuk penyelenggaraan Olimpiade. Seperti yang sudah diketahui, turnamene-sports ini mempertemukan tim-tim yang saling bersaing satu sama lain di medan perang online.
Jason Fung, direkture-sports untuk Alisports, divisi olahraga Alibaba mengatakan, bahkan Hong Kong sebagai salah satu pusat ekonomi Asia, mendorong industrie-sports ini. Pemerintah Hong Kong sendiri diketahui berlaku sebagai sponsor untuk sebuah turnamene-sports selama dua minggu berturut-turut, yang bakal dimulai pada 16 Juli di Cyberport.
Newzoo juga memperkirakan bahwa pada tahun 2019, pendapatane-sports secara global akan mencapai US $ 1 miliar (Rp 13 triliunan) untuk pertama kalinya dan akan naik menjadi US $ 3,2 miliar (Rp 44 triliunan) pada tahun 2022.
Karena potensi ekonominya yang cukup besar, apakah Indonesia juga bakal turut menikmati kuee-sportsini?
