Mitos Gerhana Matahari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Des 2019 13:26 WIB

Mitos Gerhana Matahari

SURABAYAPAGI.COM, - Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada hari ini, 26 Desember dapat dilihat di langit Indonesia dan beberapa negara lainnya. Di sisi lain, peristiwa tersebut telah memunculkan banyak mitos yang berkaitan dengan praktik budaya dan kisah legenda. Ustadz Wahyul Afif Al-Ghofiqi mengungkapkan bahwa di Indonesia pernah ada mitos bahwa gerhana matahari terjadi karena matahari dimakan Buto Ijo. Selain itu ada juga mitos yang berkembang bahwa ada kesialan datang bersama gerhana matahari. "Gerhana dijelaskan kepada manusia bahwa ini adalah kekuasaan Allah lewat fenomena alam lainnya bukan karena hal-hal yang mistik ataupun takhayul," katanya. Sementara itu, di negara dan budaya lainnya juga memiliki mitos yang nyaris sama. "Jika Anda orang Yunani, sebelum mereka paham tentang gerhana (secara ilmiah), mereka berpikir bahwa itu adalah pertanda buruk. Sebuah pertanda dari dewa bahwa mereka sudah melakukan kesalahan," kata David Dearborn, astrofisikawan di Lawrence Livermore National laboratory di California dikutip dariNYTimes. "Untuk orang China, gerhana matahari diyakini bahwa ada seekor naga yang memakan matahari." Mitos lainnya yang masih ada hingga saat ini adalah perempuan yang hamil diminta untuk tetap berada di dalam rumah selama gerhana Matahari terjadi. Para ibu itu diminta untuk memakai semacam logam untuk menutupi perut mereka sebagai upaya keamanan. Dalam mitos kepercayaan Hindu, matahari dimakan oleh iblis yang dipenggal kepalanya, Rahu. Dewa Wisnu, menangkap basah Rahu yang meminum ramuan kehidupan abadi. Dia pun memotong kepala iblis tersebut sebelum ramuan tersebut melewati tenggorokannya. Kepala Rahu pun membalas dendam pada benda-benda langit dengan melahap matahari dan bulan. Tapi karena Rahu tak lagi punya tubuh, matahari dn bulan akan muncul kembali setelah ditelan iblis tersebut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU