Militer AS Sebut Jenazah Baghdadi Telah Dikubur Dilaut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Okt 2019 11:09 WIB

Militer AS Sebut Jenazah Baghdadi Telah Dikubur Dilaut

SURABAYAPAGI.COM,Pasca operasi penyerangan yang dilakukan militer AS pada Sabtu malam yang menewaskan pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi, militer AS menyebut telah mengubur jasad pemimpin ISIS itu di laut. Abu Bakar la Baghdadi dilaporkan tewas dengan mengaktifkan bom bunuh diri yang dibawanya ketika disudutkan pasukan Delta di persembunyiannya yang berlokasi di desa Barisha. Pada saat peristiwa penyerangan tersebut, seekor anjing militer menjadi pahlawan karena berhasil mengejar pemimpin ISIS dan memaksanya meledakkan diri yang ikut membunuh tiga orang anak yang ikut bersamanya. Ketua kepala staf gabungan Jenderal Mark Milley menjelaskan, mereka membawa sisa jenazah Abu Bakar al Baghdadi dan menangkap dua anggota ISIS Sisa Baghdadi kemudian dibawa ke fasilitas yang aman untuk dilakukan pemeriksaan DNA guna memastikan identitasnya, katanya dilansir AFP Senin (28/10/2019). Milley melanjutkan, jenazah pemimpin ISIS yang bernilai 25 juta dollar AS atau Rp 350 milliar, telah ditangani sesuai dengan aturan kontak senjata Pejabat Pentagon yang tidak mau diketahui Namanya mengungkapkan, jenazah Baghdadi telah dikuburkan di laut, di lokasi yang tidak bisa disebutkan secara detail. Kurdi Suriah, sekutu AS dalam operasi membasmi ISIS, mengklaim intelijen mereka berperan besar dalam menentukan lokasi Baghdadi. Penasihat senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Polat Can menuturkan, mereka mengambil DNA Baghdadi dari celana dalamnya. Lebih lanjut, Presiden Donald Trump mengindikasikan Washington bakal merilis video rekaman operasi militer AS di persembunyian Baghdadi. "Kemungkinan kami akan mengambil sejumlah bagian dan mempublikasikannya," terang Trump. Keterangan yang sama juga disampaikan Milley. Saat hadir dalam rapat di Pentagon, Milley mengatakan mereka mempunyai foto dan video Operasi Kayla Mueller, diambil dari nama korban ISIS yang tewas pada 2015. "Namun saat ini, kami belum siap untuk merilisnya. Jadi, rekaman video dan foto itu akan memasuki proses deklasifikasi," ujar Milley.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU