Meski Kejam dan Serakah, Qin Shi Huang Paling Berjasa buat China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 30 Jan 2020 20:49 WIB

Meski Kejam dan Serakah, Qin Shi Huang Paling Berjasa buat China

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Qin Shi Huang (Hanzi: ) (November atauDesember260 SM -10 September210 SM), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (), juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dariNegara Qin dari247 SM sampai221 SM, setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya. Kemudian dirinya mendirikanDinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari221 SM hingga210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama. Gelaar kaisar (huangdi) dilanjutkan oleh penguasa penguasa Tiongkok selama dua milenium berikutnya. Selama pemerintahannya, para jenderal yang ia miliki memperluas wilayah Tiongkok. Setelah menyatukanTiongkok, dia dan perdana menterinyaLi Si menciptakan berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunanTembok Besar yang sudah ada sejakZaman Negara-negara Berperang. Alasan kenapa ia greget ingin membangun Tembok besar tersebut adalah untuk mempertahankan diri dari pemberontak. Diketahui ketika itu ada sebuah suku bernama Xiongnu yang begitu getol ingin melawan kekaisaran Qin Shi Huang. Pembangunan Tembok China pun dilakukan dengan sangat aktif. Sayangnya, hal tersebut berbuntut pada konsekuensi yang besar pula. Menurut para ahli, setidaknya ratusan orang tewas dalam upaya pembangunan tembok paling megah di dunia ini. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi (seperti dilancarkannyapembakaran buku dan penguburan ahli), Qin Shi Huang masih dianggap oleh sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagaipendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun. Qin Shi Huang dikenal sebagai orang yang sangat kejam. Ketika ada orang-orang yang tak sejalan dengannya, maka sang kaisar takkan pernah segan untuk menghabisi nyawa mereka. Hal ini pernah dilakukannya kepada kaum cendekiawan yang berbeda paham dengannya. Tiongkok yang baru bersatu tak boleh dipecah dengan pemahaman-pemahanan lain. Makanya, agar semuanya sama dan seragam soal pemikiran, akhirnya Qin Shi memutuskan untuk menghilangkan semua yang tak sepaham. Hal ini kemudian direalisasikannya dengan membantai para cendekiawan yang tak sejalan dengannya. Kejamnya, orang-orang cerdas ini dieksekusi dengan cara dikubur hidup-hidup. Tak hanya itu, sang kaisar juga membakar seluruh karya cipta para pemikir tersebut. Di samping kejam, Kaisar Qing sangat terobsesi dengan kekekalan. Hal tersebut terbukti dari cita-cita Kaisar Qing yang tidak hanya menaklukkan seluruh Tiongkok tetapi ia berkeinginan bisa dan mampu untuk hidup abadi. "Impian yang pertama berhasil diwujudkannya, kemudian ia pun sangat terobsesi untuk mengejar yang kedua. Ia mungkin bisa menaklukkan wilayah 9,5 juta kilometer, tapi hidup kekal adalah yang yang tak mungkin dilakukan," kata sejarawan China. Meski tidak mungkin, Kaisar Qing tetap keukeh untuk bisa hidup selamanya sampai-sampai dirinya menyuruh orang-orang ahli kimia untuk membuatkannya ramuan awet muda. Sebenarnya ini adalah tugas mustahil, tapi terpaksa dikerjakan karena perintah raja tak mungkin bisa ditolak. Seperti yang diduga, ramuan ini tak pernah bisa diciptakan. Mengetahui hal itu, Kaisar Qing yang memiliki tangan besi dan kejam ini menghukum para ahli kimia tersebut. Tak cukup dengan itu, sang kaisar pun juga membantai sekitar 460 ahli kimia yang tak pernah terlibat dengan misi pembuatan ramuan tersebut. Beralih dari obsesi, watak keserakahan Kaisar Qing digambarkan dengan pembangunan Terracotta. Terracota adalah semacam kompleks perkuburan yang bisa dibilang terbesar di dunia. Kuburan ini berisi patung-patung seukuran manusia yang jumlahnya sekitar 700-an ribu. Jika dilihat biasa, komplek pemakaman ini terlihat biasa, namun, jika diamati lebih dalam, masing-masing patung ini tak sama persis alias punya ciri yang berbeda satu sama lain. Menurut para ahli, diketahui pembangunan perkuburan ini memakan waktu hingga 38 tahun. Alasan di balik dibangunnya Terracotta ini adalah agar sang kaisar dijaga oleh 700 ribu pasukan di alam baka. Jasanya mungkin sangat besar, tapi sebagai manusia Qin Shi Huang bisa dikatakan sangatlah kejam. Membunuh orang-orang hanya karena beda pemahaman atau sebagai lampiasan rasa marah, cuma manusia kejam yang bisa melakukan hal macam itu. Namun, terlepas dari semua kejahatan yang pernah dilakukannya, nama seorang Qin Shi Huang tetap dipandang mulia di mata orang-orang Tiongkok.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU