Merasa Tertipu, Calon Jama'ah Umroh Travel SBL Lapor Polisi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Feb 2018 17:07 WIB

Merasa Tertipu, Calon Jama'ah Umroh Travel SBL Lapor Polisi

SURABAYAPAGI .com, Lamongan - Merasa tertipu karena tak kunjung diberangkatkan meski sudah satu tahun membayar, calon jamaah umroh travel Solusi Balad Lumampah (SBL) melapor ke Mapolres Lamongan, Jumat (2/2). Korban sebanyak empat orang ini melapor ke Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lamongan, dengan membawa sejumlah bukti pembayaran. Para jamaah yang semula dijanjikan berangkat umroh pada bulan Desember 2017 ini, namun hingga memasuki bulan Februari ini, janji dari pihak travel ini belum juga ditepati. Dan hingga saat ini juga tidak ada kejelasan kapan para korban ini diberangkatkan. Kepada petugas, empat warga ini mengaku sudah mendaftar ibadah umroh ke Travel SBL yang berpusat di Bandung itu sejak 2017 lalu. Mereka dijanjikan berangkat pada bulan Desember kemarin. "Setahun lalu mereka korban mendaftar, tapi sampai saat ini belum diberangkat dengan berbagai alasan, "ungkap Sumber di Mapolres Lamongan. Karena ketidakjelasan pihak travel, sehingga para calon jama'ah umroh ini sempat meminta uang mereka kembali. "Hanya saja hingga mereka melaporkan ke polisi, uang mereka belum juga diberikan oleh pengelola travel," kata sumber tersebut. Khanifah, salah seorang jamaah yang melapor ke Mapolres Lamongan, menyatakan, ia dan suaminya merasa tertipu pihak SBL. Bagaimana tidak, meski ia sudah menyetor biaya umroh sebesar Rp 40,8 juta ke pengelola biro travel, namun janji dari pihak travel belum juga ditepati. "Padahal saya sudah setor Rp. 40,8 juta. Bahkan, sebelum dijanjikan berangkat, saya dan suami juga dimintai uang tambahan sebesar Rp. 7 juta," katanya. Bukan hanya kapan bisa berangkat. Para calon jamaah umroh itu juga harus menunggu selama satu tahun pasca pembayaran. Celakanya lagi, alasan penundaan dari pihak travel juga tidak masuk akal. Dari satu group dengan Khanifah tercatat kurang lebih terdapat 30 orang yang belum bisa berangkat. "Kalau satu group kami, ada kurang lebih 30-an orang, yang juga belum diberangkatkan dengan berbagai alasan," kata Khanifah. Disisi lain, Kantor Biro Travel SBL Lamongan di salah satu perumahan di Lamongan kota masih nampak beraktivitas seperti biasa. Hanya, sejak ada gejolak menyusul belum jelasnya keberangkatan para calon jamaah umroh travel setempat, papan nama biro travel yang berkantor pusat di Bandung itu tidak terpasang lagi. Sementara, Kuasa hukum SBL Cabang Lamongan, Rio Pambudi mengaku belum tahu jika kliennya itu dilaporkan jamaahnya yang gagal berangkat ke polisi. Begitu juga ketika disinggung soal, calon jamaah umroh yang belum diberangkatkan itu, Rio juga mengaku belum mengetahuinya, karena memang belum mendapatkan datanya. "Semua jama'ah, koordinator, cabang adalah korban, sehingga kami juga akan meminta pertanggungjawaban dari Haji Aom selaku owner," pungkasnya.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU