Merasa Tenang dan Damai saat Merayakan Natal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 28 Des 2019 04:06 WIB

Merasa Tenang dan Damai saat Merayakan Natal

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia (GSPDI) Jemaat Filadelfia Allah Itu Kasih yang berada di Jl. Banyu Urip Wetan V F / 27 menjalankan ibadah kebaktian perayaan Natal. **foto** Perayaan Natal kali ini mengangkat tema, sesuai dengan ayat Alkitab Yesaya pasal 58:8 yang berbunyi Hanya CintaNya yang Sanggup Mengubah Hidup mu. Menurut Gembala Sidang Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia (GSPDI), yaitu Pdt. Henry Hadi Soeprapto, tema ini menjadi pengingat bagi kami para jemaat Kristen untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus, berserah kepadanya. Karena hanya Tuhan Yesus yang mampu mengubah hidup kami yang tidak berharga dimata orang lain, tetapi memiliki nilai yang sangat berharga dimata Tuhan, ungkapnya. Ibadah perayaan natal kali ini juga mengundang Pdt. Abraham Nelson Handoyo sebagai hamba Tuhan yang memberikan firman Tuhan kepada jemaat gereja. Dalam kotbah yang ia sampaikan, ia juga merasa setuju dengan tema yang diangkat pada tahun ini. Baginya banyak sekali anak Tuhan yang merasa tidak berharga dan tidak bernilai. Namun bagi Pdt. Abraham Nelson Handoyo, semua orang pilihan Tuhan Yesus Kristus ialah orang-orang yang berharga di mata Tuhan. Para jemaat gereja yang hadir dalam ibadah perayaan Natal menjalankan ibadah dengan dengan tenang dan damai. Ibadah juga dijaga dengan pengawalan polisi yang bertugas guna menjaga ketenangan dan keamanan ibadah perayaan Natal. Sementara di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau yang biasa dikenal dengan singkatan GPPS di Jl. Arjuno no. 90 Surabaya, ibadah Raya Natal digelar dua sesi. Sesi pertama pukul 06.00 WIB dan sesi kedua pukul 15.30 WIB. Pada ibadah Raya Natal sesi pertama, ribuan jemaat memadati Gereja hingga lantai 3 GPPS untuk mengikuti ibadah. Selama prosesi ibadah berlangsung, jalannya ibadah Raya Natal cukup tenang dan damai. Hal ini terlaksana dengan penjagaan yang cukup ketat oleh aparat keamanan negara yang bertugas untuk membantu menjaga keamanan dan ketenangan hari raya keagamaan. Setiap jemaat yang hadir wajib diperiksa oleh petugas gereja didampingi oleh aparat keamanan yang bertugas. Hal ini dilakukan mengingat Gereja Pantekosta Pusat Surabaya pernah menjadi korban bom pada 13 Mei tahun lalu. Pada malam Natal, GPPS menggelar Ibadah Perenungan Natal yang di kunjungi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, yaitu Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari opersi lilin yang bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tiak di inginkan mendekati hari raya keagamaan. Tema yang diangkat oleh Gereja Pantekosta Pusat Surabaya pada tahun ini ialah Yesus Kristus Juruslamat Manusia. Tema ini dipilih karena cukup relevan dengan kehidupan manusia pada jaman ini. Menurut menurut Gembala Sidang Pdt. Ir. Yonathan Biantoro, kebutuhan umat adalah keselamatan, setiap orang pasti menginginkan bila meninggal dunia akan selamat dan masuk surga. Ini merupakan tema utama, tetapi sebetulnya Yesus Kristus ini datang kedunia bukan cuma sebagai Juruslamat, Dia juga datang sebagai Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa. Jadi Dia yang bisa memelihara umatnya. Serta Dia datang juga sebagi Imanuel, yaitu Allah yang menyertai kita. Artinya jemaat berada dalam masalah yang berat, penderitaan, kesulitan, tetap masih ada Allah yang menyertai, jelasnya. Tema ini berlaku untuk dua sesi ibadah Raya Natal yang diadakan di lingkungan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Harapan dengan tema tersebut ialah para jemaat dapat menumbukan iman dengan lebih baik, serta belajar kepada Yesus bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan untuk menebus manusia dari dosa.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU