Menlu China: Ada Kekuatan Asing Yang Mendorong Kekerasan DI Hong Kong

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Okt 2019 17:04 WIB

Menlu China: Ada Kekuatan Asing Yang Mendorong Kekerasan DI Hong Kong

SURABAYAPAGI.com - Aksi protes besar-besaran yang diwarnai dengan kekerasan di Hong Kong membuat gerah Pemerintah China. Sampai-sampai, Menteri Luar Negeri China mengecam tindakan kekerasan dibalik aksi protes Hong Kong. Wang Yi juga menyebutkan bahwa aksi ini berjalan karena ada pasukan asing yang menysup pada saat demo berlangsung. "Apa yang terjadi di Hong Kong hari ini adalah protes yang sama sekali tidak damai," kata Wang Yi. "Itu murni kekerasan dan sederhana. Ini aksi yang tak dapat diterima di negara mana pun," tambahnya, menuduh pedemo menyerang polisi dan pejalan kaki serta membuat lumpuh transportasi. Hong Kong telah diliputi protes yang semakin keras selama lebih dari lima bulan terakhir. Para demonstran menuntut demokrasi yang lebih luas dan lepas dari China. Ada kekuatan asing yang mendorong kekerasan semacam ini di jalanan dengan tujuan mengacaukan Hong Kong, menabur kekacauan ... untuk memusnahkan kemajuan bersejarah yang dibuat sejak kebijakan satu sistem dua negara diterapkan, kata Wang. Tindakan seperti itu tidak akan pernah berhasil, katanya. Dia optimistis pemerintah Hong Kong akan dapat membangun kembali tatanan sosial dan menghormati aturan hukum. Dengan dukungan dari Beijing, Hong Kong akan terus menerapkan formula satu-negara-dua-sistem, ujar Wang menekankan. Wang juga membidik media asing dengan mengatakan bahwa beberapa dari mereka menyebut kekerasan ini demokratis dan damai, namun hal itu sama sekali mengabaikan kenyataan. Wang mengatakan media asing tersebut tidak ragu menggambarkan tindakan polisi sebagai kekerasan. Sebelumnya, Pada Minggu (20/10), puluhan ribu warga Hong Kong bergabung dalam unjuk rasa sore ilegal namun damai. Akan tetapi, berubah cepat menjadi kerusuhan. Kerusuhan terjadi ketika sejumlah kelompok kecil dari pedemo melempar bom molotov dan batu ke sebuah pos polisi, pintu masuk pusat bisnis asal China daratan, dan sejumlah gerbang stasiun kereta bawah tanah. Polisi kemudian membalas dengan semprotan water cannon, gas air mata, dan tembakan peluru karet ke bentrokan yang berlangsung hingga malam.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU