Mengungkap Penyebab Panas, Wabup Nur Ahmad Perintahkan Bongkar Lantai SDN T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Jan 2020 16:48 WIB

Mengungkap Penyebab Panas, Wabup Nur Ahmad Perintahkan Bongkar Lantai SDN T

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Mendapat laporan adanya lantai di SDN Tropodo Krian mendadak mengeluarkan hawa panas, Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin langsung memerintahkan Kepala SDN Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Prasida Katmi untuk membongkar lantai di depan ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS), Jumat (3/1/2020). Hal ini agar bisa segera diketahui penyebab di lantai sekolah yang panasnya mencapai 69 derajat selsius saat keramik dibongkar. "Saya minta dibongkar langsung lantainya agar segera diketahui penyebab panas di lantai ruang UKS itu," kata Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Jumat (3/1/2020). Wabup Cak Nur ini mengungkapkan setelah digali dengan kedalaman sekitar 20 sentimeter, hasilnya malah mengeluarkan asap panas. Selain itu ada arde yang saat tersentuh logam mengeluarkan percikan api. Rencananya bakal dibongkar sampai diketahui pasti sumber panasnya dari mana. "Kami perintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Sumber Daya Mineral (SDM) untuk memastikan sumber panas lantai UKS itu. Selain itu agar diketahui aman atau tidaknya serta agar tidak jadi berita simpang siur," imbuhnya. Begitu penyebab panas itu diketahui, maka kata Wabup Cak Nur bisa segera diambil keputusan usai berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Termasuk sumber panas di sumur di Desa Watutulis, Kecamatan Prambon juga bakal diteliti dengan melibatkan tim ahli. "Saya berharap bisa dibuka dan bisa tahu secara kasat mata panasnya dari mana sumbernya dengan melibatkan tim ahli dan pakar. Ini harus diketahui sumbernya karena ada di lingkungan sekolah," tegasnya. Kepala SDN Tropodo, Prasida Katmi menjelaskan panas di lantai depan UKS itu kali pertama diketahui guru yang menempati ruang itu. Saat itu, ada kesetnya tapi terasa panas. Kemudian saat keset diambil terasa semakin panas. Peristiwa itu diketahui 31 Desember 2019. "Karena takut terjadi apa-apa langsung kami laporkan ke pihak desa dan dilanjutkan ke Babinkamtibmas dilanjut ke Polsek dan Koramil. Kami pun mengamankan lokasi dengan memberi tali rafia dan bangku agar anak-anak yang masuk sekolah tidak mendekat," ungkapnya. Wakapolsek Krian, Kompol Suwarto menegaskan pihaknya ditugaskan mengamankan TKP. Yakni dengan memberi police line agar TKP tak didekati warga yang penasaran mau melihat dari dekat. "Karena kami belum tahu panasnya sumbernya dari apa. Makanya TKP kami amankan sgar masyarakat tidak mendekat," tandasnya. sg

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU