Mendagri Tito Pasrah Soal Rencana Reshuffle

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Jun 2020 21:53 WIB

Mendagri Tito Pasrah  Soal Rencana Reshuffle

i

Visual gambar by SP

 

Gerindra, yakin Kadernya dikabinet Prabowo dan Edhy Prabowo, Bekerja maksimal. Sementara Menkes Terawan Agus Putranto, Diguncang Soal Serapan Anggaran Covid-19 

Baca Juga: Kesimpulan Paslon 01 dan 03: Sumber Masalahnya, Gibran dan Cawe-cawenya Jokowi

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sejumlah menteri mulai merespon isu akan ada reshuffle kabinet. Bahkan beberapa pengurus partai mulai ikut merespon, termasuk wakil rakyat. Akankah isu reshuffle yang tercetus saat Presiden Jokowi, marah-marah akan terjadi dalam waktu dekat ini. Beberapa sumber di Istana negara, kementerian dan parlemen sampai Selasa (30/6/2020) kemarin, belum ada yang mendengar kepastian ada reshuffle saat pandemi covid-19. Sejauh ini baru dua nama menteri yang muncul dipermukaan yaitu Mendagri Tito dan Menkes Terawan Agus Putranto.

 Mendagri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, ternyata tidak terlalu memusingkan soal isu reshuffle kabinet di pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Tito pun mengklarifikasi soal pernyataan anggota Komisi II DPR yang menyebut dirinya lebih mementingkan rapat dengan Komisi II DPR ketimbang Rapat Terbatas (Ratas) dengan presiden.

 “Saya sebagai Mendagri hanya bekerja saja. Saya paham tugas saya sebagai Mendagri salah satunya untuk mengawal pilkada ini bisa berlangsung jujur transparan adil lancar dan insya Allah dengan situasi yang baru COVID-19 mudah-mudahan berkat kerja sama kita semua bisa menjaga agar tidak menjadi media penularan COVID-19. Pembahasan Perppu dua kali dan menyampaikan saya mengutamakan rapat Perppu dibandingkan rapat terbatas kabinet dengan presiden itu tidak benar. Saya sudah meminta izin kepada Bapak Presiden untuk menghadiri rapat pembahasan tentang Perppu ini karena ini adalah hal yang sangat penting. Perppu ini amat menentukan proses menjadi undang-undang agar memiliki landasan yang kuat untuk pilkada 9 Desember 2020,” kata Tito seusai Raker Pengesahan Perppu Pilkada Nomor 2/2020 dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2020).

 

Urusan Pilkada

Mantan Kapolri ini menuturkan dirinya mungkin mendapatkan apresiasi dari anggota Komisi II DPR, karena mementingkan pembahasan Perppu ini. Namun, dia melakukan itu karena memang kewajibannya sebagai menteri yang bertanggung jawab terhadap urusan pilkada. Dan jika itu sempat dikaitkan dengan reshuffle kabinet, Tito percaya bahwa reshuffle ini urusan Allah dan juga presiden.

“Ada yang menyampaikan dengan adanya wacana reshuffle, agar saya diusulkan tidak direshuffle, bagi saya secara pribadi masalah reshuffle itu adalah urusan Allah SWT dan prerogatif presiden,” jelas Tito.

“Jadi sekali lagi saya hanya bekerja saja, masalah yang lain-lain jabatan itu di tangan Allah SWT dan keputusan hak prerogatif Bapak Presiden,” imbuhnya.

 

Menkes Terawan

Sementara itu anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai data yang disampaikan Jokowi soal serapan dana covid-19, kurang tepat. Anggaran yang ditangani Kemenkes tak sampai Rp75 triliun seperti yang dipaparkan Jokowi.

 Saleh Partaonan Daulay, mendorong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto buka-bukaan ke publik soal kritik keras Presiden Joko Widodo soal serapan rendah anggaran penanganan pandemi virus corona (Covid-19) bidang kesehatan.

 Saleh menyebut Terawan telah melakukan klarifikasi soal polemik anggaran yang disoroti Jokowi. Namun klarifikasi itu baru disampaikan dalam rapat tertutup bersama Komisi IX DPR RI.

 Kemenkes, kata Saleh, hanya diberi jatah mengelola anggaran Rp25, 7 triliun. Dari jatah itu pun, baru Rp345 miliar yang sudah dicairkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu

 

Baca Juga: Jokowi Dituding Lebihi Soeharto

Prabowo dan Edhi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim dua kader Gerindra, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto serta Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, telah bekerja maksimal selama bergabung dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pernyataan itu disampaikan Dasco merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang melontarkan opsi merombak kabinet (reshuffle) di tengah krisis pandemi virus corona (Covid-19).

 

Kabinet Berbenah Diri

Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju menjadi perbincangan publik usai Jokowi marah pada para menteri dan pimpinan lembaga negara dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni lalu.

Jokowi meminta kabinetnya untuk berbenah diri. Ia mengingatkan dirinya bisa mengambil tindakan luar biasa agar pemerintah bisa optimal menghadapi dampak dari pandemi virus corona.

 "Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam video yang diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020)

 Dalam Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni, Jokowi menyebut anggaran kesehatan baru terserap 1,53 persen dari total sekitar Rp75 triliun. Jokowi tidak menyinggung Kementerian Kesehatan secara gamblang, melainkan anggaran di bidang kesehatan.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Mendag Terbitkan Izin Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

 Atas pernyataan Jokowi, Komisi IX DPR membela Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pembelaan atas serapan anggaran kesehatan yang rendah terkait penanganan virus corona (Covid-19) senilai Rp75 triliun. Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menilali ada kekeliruan yang berkembang di publik.

 "Pak Jokowi ada yang salah. Kasihan Pak Menteri juga enggak mau meluruskan, mungkin beda ya orang Jawa yang seperti kami-kami ini," tuturnya dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/6)

 

Belum sampaikan ke Parpol

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Eriko Sotarduga mengatakan Presiden Joko Widodo , belum menyampaikan rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju kepada para ketua umum partai koalisi.

 Eriko menyebut Jokowi selalu memberi tahu para ketua umum partai pendukung pemerintah jika hendak melakukan perombakan kabinet. “Karena kalau ada seperti itu (reshuffle), pasti akan ada pemberitahuan kepada ketua umum, mengajak ketua umum bertemu. Sampai saat ini, secara resmi ataupun secara nonformal kami belum melihat itu," kata Eriko kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (30/6).

 Eriko mengatakan pihaknya menanggapi opsi reshuffle yang dilontarkan Jokowi saat sidang kabinet secara positif. Ia berpendapat penyampaian opsi reshuffle ini merupakan cara Jokowi memberi motivasi kepada para menteri.

 Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR itu menegaskan reshuffle kabinet bukan sebuah hal yang salah. Menurutnya, perombakan kabinet sah dilakukan Jokowi selaku kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. "Kalau dalam bermain sepak bola beliau memerlukan penggantian pemain atau pergantian profesional yang mengerjakan tugas-tugas, itu kan sah-sah saja," ujarnya. n jk/erk/cr1/ee/rm

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU