Mencekik, Memukul, lalu Menendang Debitur

Sabtu, 26 Jan 2019 11:08 WIB

SURABAYAPAGI.com - Debt Collector atau penagih hutang di Surabaya sepertinya belum kapok dengan tindakan kepolisian d Surabaya. Bila tahun lalu, pernah terjadi 9 debt collector ditangkap karena mengambil paksa unit. Kini, kembali terulang. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, merasa geram dengan perilaku sekelompok debt collector yang memakai kekerasan kepada korban. Pelaku ini tidak hanya menarik unit kendaraan, tetapi juga mencekik, memukul dan menendang korban, tegas AKBP Sudamiran, kepada Surabaya Pagi, Jumat (25/1/2019). Melalui beberapa anggota Unit resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, dua dari empat debt collector yang merampas secara paksa motor milik kreditur. Dua pelaku itu Faisol, 30 tahun, warga Gembong Surabaya dan Moh Halim, warga Gembong DKA Surabaya. "Korban ini kreditur, memang macet, cuma cara penarikannya yang tidak dibenarkan. Disitu ada empat orang dimana dua berhasil kami tangkap," beber AKBP Sudamiran. Lebih lanjut, setelah mendapat motor korban, para tersangka ini mengantarkan motor tersebut ke PT Afandi Jaya motor untuk ditampung, sebelum disetorkan ke leasing. "Ini pihak ketiga, perusahaan penyedia jasa debt collector. Motor ini belum sempat disetor ke leasing. Ada sekitar enam motor yang kami amankan," lanjutnya. Sementara itu, Faisol mengaku jika baru kali ini menarik motor dengan cara kekerasan. Setiap unit yang berhasil ditarik, akan diharga Rp 1.050.000. "Saya khilaf. Ini baru sekali, akunya. Untuk mengantisipasi hal serupa, Sudamiran menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan mencari tempat perlindungan di polsek terdekat. "Aturan untuk fidusia kan sudah ada. harus dengan cara-cara yang baik. Kalau terjadi seperti itu, segera laporkan kepada kami. Cadi polsek terdekat jika mengalami kekerasan serupa dalam penarikan unit kredit," tandasnya. n

Editor : Redaksi

Tag :