Melongok Surabaya Tempo Dulu dari Gedung Siola

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Jan 2019 07:49 WIB

Melongok Surabaya Tempo Dulu dari Gedung Siola

SURABAYAPAGI.com - Gedung Siola adalah salah satu landmark Kota Surabaya, bukan bangunan biasa, melainkan menyimpan sejarah kelam. Sempat dibumihanguskan ketika pejuang berusaha untuk melawan serangan sekutu dari kawasan utara. Pasca kemerdekaan, gedung ini sempat disebut sebagai pusat perbelanjaan yang ramai namun kini telah disulap menjadi Mall Pelayanan Publik dan Museum Surabaya. Mall Pelayanan Publik biasanya menjadi tujuan utama para pengunjung mendatangi gedung tua ini, namun tidak boleh dilewatkan, Museum Surabaya juga bisa menjadi destinasi wisata sembari menunggu nomor antrian. Ide menarik dari tempat ini adalah menempatkan Museum Surabaya di tempat yang sering dikunjungi masyarakat, sehingga tidak sekedar menunggu tapi juga belajar. Museum Surabaya dibuka setiap hari Selasa-Minggu dengan jam operasional selama pukul 09.00-21.00 WIB. Ketika masuk ke museum ini terlebih dahulu harus menulis identitas di buku tamu untuk data sebelum bisa menikmati isinya. Pertama kali menginjakkan kaki ke museum ini langsung disambut oleh dinding lebar yang menunjukkan Wali Kota Surabaya sejak tahun 1916. Pergantian wajah-wajah terlihat jelas, dimulai dari Bangsa Belanda, Jepang, barulah warga Indonesia setelah kemerdekaan. Di tempat ini menyajikan berbagai peninggalan bersejarah yang seolah menjadi time machine untuk throwback ke tempo dulu Surabaya. Beberapa di antaranya seperti permainan tradisional, peralatan makan peninggalan Belanda, kendaraan khas Surabaya tempo dulu berupa angguna, telepon maupun radio jaman dahulu kala, hingga beberapa potret Surabaya era lampau. Semuanya berada di satu tempat dengan penjelasan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Pertama kali, Gedung Siola diubah menjadi Mall Pelayanan Publik sekaligus Museum Surabaya adalah ditahun 2015. Untuk koleksinya memang dikumpulkan dari berbagai dinas terkait seperti ada sertifikat pendaftaran menikah jaman dulu dari badan arsip. Selain itu, juga ada yang diambil dari Balai Pemuda seperti meja kursi lampau, ujar Haris sebagai pemandu Museum Surabaya kepada pihak Surabaya Pagi. Tujuan utama ditempatkannya Museum Surabaya berdekatan dengan Mall Pelayanan Publik menurut Haris sendiri adalah untuk memberikan edukasi sekaligus informasi kepada masyarakat Surabaya termasuk pemuda pemudi agar lebih mengenal kotanya. Selain itu, bagi masyarakat yang sedang menikmati layanan Mall Pelayanan Publik bisa sembari menunggu juga mendapatkan ilmu di Museum Surabaya. Terlihat beberapa pengunjung yang keluar masuk dari area Museum Surabaya menunjukkan tertariknya masyarakat terhadap tempat wisata tidak biasa ini. Ramainya museum ini justru tidak pada hari Sabtu, melainkan hari operasional kerja karena sembari mengurus sesuatu di Mall Pelayanan publik, tandasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU