Mbeleset, Kereta Cepat Bakal Mundur Dari Target

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Okt 2019 16:35 WIB

Mbeleset, Kereta Cepat Bakal Mundur Dari Target

SURABAYAPAGI.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan sesuai target. Proyek kini telah memasuki tahap pembangunan jalur layang (elevated). "Ini merupakan pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kereta cepat pertama pada 2021. Saya terus mendukung dan mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan," kata Rini, Senin (30/9). Meski demikian, Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung diprediksi bakal mundur dari target semula pada kuartal II (April-Juni) 2021. Mundurnya operasional diakibatkan oleh berbagai kendala, terutama soal penyediaan lahan untuk penyimpanan girder kereta dan relokasi menara saluran udara tegangan ekstra tinggi. Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Chandra Dwiputra, mengatakan, sejauh ini progres proyek kereta cepat sudah 35 persen. Hingga akhir tahun 2019, minimal penyelesaian proyek harus mencapai 50 persen secara keseluruhan. "Mungkin agak terlambat beberapa bulan. Semester 2 (kuartai III-IV) kita targetkan. Memang ada masalah tapi kita tidak boleh menyerah," kata Chandra di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (1/10). Chandra menuturkan, lahan untuk tempat penyimpanan girder yang belum dibebaskan terdapat di daerah kota Bandung. Lahan tersebut, kata dia, milik Ciputra dan harus diselesaikan secara tertib administratif. Adapun luas lahan untuk penyimpanan girder sekitar sekitar satu kilometer persegi. Selain itu, ada pula lahan untuk relokasi menara SUTET milik PT PLN. Chandra menuturkan setidaknya ada 31 SUTET yang harus direlokasi sepanjang lintasan kereta cepat. Ia mengaku, tidak mudah mencari lahan pengganti untuk SUTET dan mekanisme pemindahan harus dilakukan secara business to business. "Susahnya itu lahan. Sepanjang ada lahan tinggal dipakai," katanya. Di satu sisi, KCIC juga harus mempersiapkan masinis, teknisi ahli, serta tenaga pusat kontrol. Khusus masinis, setidaknya butuh 36 masinis yang harus dilatih selama satu tahun dan tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Karenanya, Chandra meminta agar Kemenhub sembari menyiapkan standar sertifikasi masinis kereta cepat. Sebab, Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan yang pertama di Indonesia. "Masinis kereta cepat beda dengan kereta biasa. Butuh waktu setahun karena yang dibawa nyawa manusia. Kita sedang programkan," kata dia. Ia menegaskan, meski diprediksi operasional kereta cepat mundur beberapa bulan, Chandra meminta kontraktor untuk berupaya keterlambatan proyek terlalu lama. KCIC memastikan, tahun 2021 Kereta Cepat Jakarta-Bandung siap beroperasi melayani penumpang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU