Masyarakat Diminta Tak Asal Beli Chloroquine, Ini Obat Keras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Mar 2020 10:07 WIB

Masyarakat Diminta Tak Asal Beli Chloroquine, Ini Obat Keras

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Juru bicara pemerintah khusus penanganan corona, Achmad Yurianto mengingatkan chloroquine, yang sedang didatangkan pemerintah untuk menangani virus corona (Covid-19), adalah obat keras dan perlu resep dokter. Obat tersebut merupakan obat penyembuhan, bukan obat pencegahan. Yuri meminta kepada masyarakat tak berbondong-bondong membeli obat tersebut. Menurutnya, masyarakat juga tak perlu menyimpan obat yang dikenal dengan sebutan pil kina itu. "Jangan ada persepsi salah, obat ini (bukan) untuk pencegahan, maka tidak perlu berbondong-bondong beli dan simpan di rumah," kaya Yuri dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (21/3). Yuri menjelaskan obat chloroquine ini telah digunakan oleh beberapa negara dan menunjukkan hasil positif. Ia menyebut obat ini digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan. "Satu obat itu sudah akrab diketahui chloroquine. Itu obat digunakan untuk penyembuhan. Bukan pencegahan," ujarnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sudah memesan obat untuk melawan virus corona. Jokowi menyebut obat yang akan didatangkan antara lain chloroquine sebanyak 3 juta butir dan avigan sebanyak 2 juta butir. "Obat yang akan kita datangkan, satu obat yang akrab kita ketahui namanya Chloroquine, sekali lagi Chloroquine obat digunakan untuk penyembuhan dan bukan untuk pencegahan. Untuk itu masyarakat tidak perlu menyimpan Chloroquine. Membeli Chloroquine dan menyimpannya," ucap juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers, Sabtu (21/3/2020). "Kita mohon tidak ada persepsi salah kalau Chloroquine adalah untuk mencegah infeksi. Masyarakat tidak perlu berbondong-bondong membeli dan menyimpan di rumah. Karena ini adalah obat yang diberikan melalui resep dokter dengan pengawasan tenaga kesehatan," ucap Yuri. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers pada Jumat (20/3) sore menjelaskan pemerintah akan menggunakan obat Chloroquine dan Avigan untuk menghadapi virus Corona. Chloroquine dan beberapa obat lain masih dalam tahap uji klinis dan masih perlu persetujuan dari otoritas kesehatan dunia sebelum menjadi obat resmi COVID-19. Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi. Harga pil kina sebesar Rp18.000 per strip (12 tablet). Kini, harga pil kina per strip berkisar antara Rp19.000 hingga Rp40.000. Tak hanya di toko ritel fisik, stok pil kina yang dijual di e-commerce juga menipis dan harganya terpantau naik. Ada pengecer yang masih menjual dengan harga Rp18.500 per strip. Namun, ada pula yang mematok harga di atas Rp100.000 per strip. Pada 19 Maret lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Chloroquine dan hydroxychloroquine dan obat lain sedang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk tes sebagai calon obat virus corona atau Covid-19. "Ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan - sangat, sangat menggembirakan. Dan kita akan dapat membuat obat itu tersedia segera. Dan di situlah FDA begitu hebat. Mereka - mereka telah melalui proses persetujuan; itu telah disetujui. Dan mereka melakukannya - mereka mengerjakan, berbulan-bulan akan tersedia. Jadi kita akan dapat membuat obat itu tersedia dengan resep," kata Trump.(cnn/dc/sc/cr-03/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU