SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Banyak masyarakat meyakini konsumsi labu siam dapat menurunkan kadar kolesterol, baik dikonsumsi penderita Anemia, mencegah penyakit kanker, dan aman bagi penderita asam urat, benarkah demikian? Berikut ini 6 manfaat baik labu siam.
1. Antioksidan tinggi
Fakta. Kandungan antioksidan labu siam sangat tinggi. Namun, proses pengolahan harus tepat untuk mencegah menghilangnya kandungan baik labu siam.
Agar vitamin dan mineralnya tidak hilang, disarankan proses pengolahan dengan ditumis bersama sedikit minyak dan jangan sampai layu. Boleh juga dengan direbus dan tidak sampai lembut sekali, lalu tiriskan dan siram dengan air dingin agar proses pemanasannya terhenti.
2. Baik untuk ibu hamil
Labu siam yang dikonsumsi ibu hamil tidak sebabkan keputihan dan gatal karena kedua hal ini tidak berkaitan.
Dokter Diana malah menyarankan agar labu siam dikonsumsi karena memiliki serat sebesar 3 gram dari buah seberat 100 gram. Sebab, labu siam dapat mencegah sembelit pada ibu hamil. Sebaiknya juga dikonsumsi bersama kulitnya agar kandungan baiknya bisa maksimal.
3. Jaga kolesterol
Faktanya, semua sayuran memang tidak mengandung kolesterol. Terlebih, pengidap kolesterol tinggi memang disarankan konsumsi makanan serat tinggi seperti labu siam. Namun, pengolahannya lebih baik hanya direbus dan tidak dicampur santan.
4. Jaga kulit tetap awet muda
Kandungan vitamin c pada labu siam sangat tinggi yaitu berkisar 45-50 miligram. Sementara, kebutuhan vitamin c untuk tubuh yaitu 90 miligram per hari. Dengan begitu, labu siam bisa menjaga kulit tetap sehat dan awet muda.
5. Atasi anemia
Sama halnya dengan vitamin c, kandungan zat besi di dalam labu siam juga tinggi. Meski kandungan zat besi lebih tinggi dari protein hewani, namun satu buah labu siam berukuran sedang bisa memberikan zat besi yang dibutuhkan tubuh.
6. Turunkan berat badan
Dalam satu buah labu siam berukuran sedang, terdapat 50 sampai 70 kalori. Dengan ukuran kalori yang rendah, maka mengonsumsi setengah buah labu siam sudah mampu menjaga berat badan tetap ideal asal sumber makanan lainnya tetap dipenuhi dan dikontrol dengan tepat.
