Makam Leluhur Diterjang Longsor Akibat Pengeboran Geotermal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Feb 2018 11:18 WIB

Makam Leluhur Diterjang Longsor Akibat Pengeboran Geotermal

SURABAYAPAGI.com - Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI), KNPI, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Rafik Sanie memprotes aktivitas pengeboran geotermal di hulu Sungai Kotok karena menghilangkan makam leluhur milik suku marga 8, Bingin Kuning. Menurut Rafik, masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kotok merupakan suku marga 8 dengan leluhurnya bernama Bingin Kuning. Ada makam Bingin Kuning di dekat aliran sungai. Saat ini makam yang dihormati masyarakat itu hanyut diterjang banjir bandang. "Banjir bandang dan longsor kerap terjadi sejak beraktivitasnya pengeboran geotermal. Tidak saja makam leluhur, sawah, rumah dan nyawa manusia juga hilang disapu banjir," jelasnya. Rafik menambahkan, banyak kerugian yang dialami warga. Hilangnya makam leluhur merupakan tercerabutnya identitas suku marga 8 yang merupakan masyarakat asli yang mendiami wilayah itu. Ia menyebutkan, perusahaan pengeboran geotermal dan pemerintah diminta bertanggung jawab untuk melakukan normalisasi Sungai Kotok. Akibat longsor, sungai menjadi rata dengan tamah. Padahal, sebelum ada aktivitas pengeboran, kedalaman sungai mencapai 5 meter. Rafik menegaskan, kawasan perbukitan di hulu sungai yang dijadikan tempat pengeboran geotermal merupakan kawasan rawan longsor. Masa pemerintahan Presiden Soeharto, di bawah bukit dibuat dua dam penahan jika terjadi longsor. Namun, dua dam tersebut rusak pada 2016 saat longsor pertama kali menerjang kawasan itu yang menewaskan beberapa petani dan pekerja di perusahaan geotermal. (kp/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU