Home / SGML : Pesan Mahfud, Santri Harus Miliki Kecerdasan Spiri

Mahfud MD Didaulat Menjadi Keluarga Besar PP Sunan Drajat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Mei 2019 15:32 WIB

Mahfud MD Didaulat Menjadi Keluarga Besar PP Sunan Drajat

SURABAYA PAGI, Lamongan - Tradisi mendaulat tokoh nasional menjadi keluarga besar Pondok Pesantren Sunan Drajat oleh KH. Abd Ghofur terus berlanjut. Kali ini giliran mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD yang diangkat dihadapan ribuan santri wali santri, alumni dan masyarakat umum. Mantan menteri pertahanan diera presiden Abdurrahman Wahid ini, didaulat menjadi keluarga besar Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), saat menjadi pembicara dalam acara puncak Haul ke-XXVII Mbah Mayang Madu, Mbah Banjar dan Kanjeng Sunan Drajat, di Pondok Pesantren Sunan Drajat di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati, Paciran Lamongan Sabtu (4/5) malam. Kehormatan menjadi keluarga besar PPSD itu ditandai dengan mengkalungkan surban hijau oleh pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat KH Abdul Ghofur kepada Prof Mahfud MD diatas panggung kehormatan yang disaksikan ribuan santri, wali santri, alumni dan masyarakat umun. Kyai Ghofur dalam sambutanya menceritakan tentang sejarah Ponpes Sunan Drajat sebagai pondok tertua yang ada di Indonesia dan merupakan peninggalan Wali Songo yang masih tersisa."Pondok peninggalan Wali Songo lainnya tinggal situs-situs peninggalannya saja,"terangnya. Pondok Pesantren Sunan Drajat ini katanya, memiliki nilai sejarah yang panjang karena keberadaan pesantren ini tak lepas dari nama yang di sandangnya yakni Sunan Drajat.Sunan Drajat adalah julukan dari Raden Qosim putra ke dua Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) dengan Nyi Ageng Manila (Putri Adipati Tuban AryaTeja). Sementara thoriqotnya Ponpes Sunan Derajat yaitu mengembangkan pendidikan seluruh indonesia, cabang Ponpes Sunan Drajat sudah mempunyai cabang di seluruh Indonesia dan para santri Ponpes Sunan Drajat banyak dari golongan Nasrani yang masuk Muallaf dan memiliki murid yang terbanyak di Indonesia. Mahfud MD dalam orasinya, mengaku kedatanganya adalah kali kedua dirinya hadir di pesantren yang sangat bersejarah dan menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia yang didirikan oleh Walisongo. Dimana dalam kehadirannya pertama kali dirinya didampingi oleh mantan Wakil Ketua Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mochammad Jasin. Kedatangan saya di pondok pesantren ini merupakan kedua kalinya. Pertama kali saya datang ke pondok ini 5 tahun yang lalu bersama pak Jasin yang saat itu salah seorang Komisioner KPK, Aku Mahfud. Ia menilai bahwa kegiatan Haul ini merupakan sesuatu yang sangat bermakna dimana sebagai manusia bisa terus mengingat jasa para pendahulunya. Apalagi Ponpes Sundra adalah warisan langsung dari Sunan Drajat. Acara haul ini merupakan cara manusia untuk mengingat jasa para pendahulu kita seperti saat ini mengenang bagaimana Sunan Drajat mensiarkan Islam melalui budaya tanpa pemaksaan, terangnya. Kemudian Mahfud juga menjelaskan bagaimana syiar Islam yang mampu menyebar sedemikian rupa dari tangan para Walisongo termasuk Sunan Drajat. Menurut Mahfud, cara mereka bersyiar tidak melalui kekerasan dan pemaksaan melainkan melalui pendekatan,bersatu dengan budaya yang saat itu memang tengah digandrungi oleh masyarakat nusantara. Kemudian bahwa pendekatan dawah melalui budaya ini mengakibatkan jumlah ummat Islam di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia, paparnya. Mahfud MD juga memberikan pesan penting kepada para santri dan santriwati di Pondok Pesantren Sunan Drajat itu, bahwa sebagai santri dan generasi bangsa harus memiliki bekal dua kecerdasan yakni kecerdasan spritual yakni keagamaan dan kecerdasan intelektual yakni science. Dalam hal ini ponpes sudah selayaknya memasukkan pengetahuan TI (teknologi informasi -red) ini kepada para santrinya, sehingga pada saat sudah lulus nantinya dia tidak hanya dibekali ilmu agama yang kuat tetapi juga mempunyai pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, harap Mahfud.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU