Mahasiswa UK Petra Pamerkan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Darmo lewat Karya D

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Mar 2018 10:41 WIB

Mahasiswa UK Petra Pamerkan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Darmo lewat Karya D

SURABAYAPAGI.com, SURABAYA - Darmo menjadi kawasan bersejarah di Kota Surabaya. Keberadan taman Korea menjadi penunjang fasilitas ruang terbuka hijau di lingkungan tersebut. Sayangnya, keberaadaannya tidak banyak dilirik masyarakat. Untuk itu, mahasiswa semester tujuh Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) membuat Pameran Desain Tematik Fasilitas Seni dan Ruang Terbuka Hijau yang Berkelanjutan di Kawasan Darmo, Surabaya. Dari tujuh kelompok yang menyajikan konsep rancang bangun, kelompok Guszeus Wisnu menjadi salah satu kelompok yang memiliki keunggulan dalam keberlangsungan ruang terbua hijau. Saya belajar bahwa dalam desain arsitektur, kami harus peka terhadap lingkungan sekitar. Hal ini diimplementasikan dengan bentuk skala bangunan, ketinggian bangunan, penataan letak bangunan atau orientasl, serta pilihan material ruang luar. Sehingga menciptakan arsitektur yang kontekstual", ungkap salah satu mahasiswa Arsitektur UK Petra yang membuat maket yang dipamerkan di Perpustakaan UK Petra, Selasa (20/3/2018). Selainmaket buatan kelompok Guszeus, juga terdapat 66 karya meliputi poster, maket kawasan gambaran perencana, dan maket bangunan. Pameran ini merangkum karya karya desain bangunan fasllitas seni dan komersial yang bersifat publik di Kawasan Darmo, tepatnya di tepi Jalan Dr Sutomo, berdekatan dengan lokasi Taman Korea. Kawasan ini dipilih karena potensi Taman Korea yang dibangun tahun 2010, tetapi kebanyakan kaum muda saat ini tidak menyadari keberadaannya. Selain itu, kawasan Danno merupakan kawasan perumahan kuno yang saat ini dalam peruntukan yang dilema antara rumah tinggal dan bisnis, ungkap Rully Damayanti, Dosen mata kuliah Merancang 7. Dalam tahaan pembuatan tugas ini, lanjutnya, mahasiswa melakukan dua tahapan yaitu pembuatan blok plan dan desain bangunan secara individual. Tahap pertama melakukan desain kawasan yang mana merupakan tugas kelompok dilaksanakan selama 5 minggu kemudian dilanjutkan mendesain bangunan individu yang dikerjakan selama 10 minggu. Mereka diminta mendesain bangunan dengan memperhatikan faktor soslal-ekonomi dan lingkungan di kawasan ini. Dengan adanya tugas ini maka diharapkan para arsitek muda akan memperhatikan kelestarian ruang terbuka hijau dan kaitan satu sama lainnya agar bangunan di kawasan perkotaan tidak bersifat egois. Harus membuat desain yang menyikapi aspek-aspek kota dan permasalahannya seperti sejarah kawasan dan bangunan bersejarah,"rinci Rully. Adanya pameran ini akan memperkaya wawasan arsitek muda khususnya di Surabaya tentang kebutuhan kotanya terhadap fasilitas seni dan ruang teruka hijau yang terintegrasi serta berkelanjutan. (sry/03)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU