Mahasiswa Papua Diduga Masih Ngambek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Agu 2019 05:22 WIB

Mahasiswa Papua Diduga Masih Ngambek

Gubernur Lukas pun Ditolak saat Kunjungi Asrama Papua Surabaya Wartawan Surabaya Pagi Firman Rachmanudin Gubenur Provinsi Papua Lukas Enembe mengaku kecewa atas penolakan yang dilakukan oleh penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan no 10 Surabaya terhadapnya. Saya kecewa sikap seperti itu, ungkap Lukas Enembe saat press conference di Grand Dafam Hotel usai ditolak saat mengunjungi asrama Papua, Rabu (27/8) malam. Ia mengakui penolakan itu muncul mungkin karena tidak ada koordinasi dengan para penghuni sebelum melakukan kunjungan. Selain itu ia mengaku bahwa penolakan serupa yang dialami staf gubernur beberapa hari sebelum kunjungannya. Ya jadi mungkin kita tidak koordinasi baik, akhirnya kita ditolak seperti itu. Jadi mungkin terlalu emosi, dan kita terlalu cepat akhirnya ditolak, paparnya. Kendati mendapatkan penolakan ia berjanji akan me-reschedule ( jadwal ulang) kunjungan serupa beberapa hari kedepan tanpa mengambil tindakan yang berlebihan, agar menciptakan kondisi yang aman. Sehingga oara mahasiswa yang ada di Jatim dapat berkuliah. Kita akan reschedule untuk pertemuan dengan mereka. Mungkin setelah setelah ini saya akan kembali lagi ke Jatim kita bersama-sama kesana lagi, ungkapnya. Yang penting Jatim aman Papua aman jadi mahasiswa masih bisa berkuliah di sini, imbuhnya. Sementara itu terkait Referendum is solustion yang diteriakkan penghuni asrama saat kunjungannya, ia mengatakan bahwa hal tersebut kewenangan negara dan ia menegaskan bahwa Papua adalah Indonesia. Kalau referendum itu bukan Gubernur, itu urusan dengan negara. Solusinya saya sudah lapor ke Jokowi. Jokowi adalah kepala negara itu adalah kepala negara. Refereumdm ini adalah negara. Negara yang memutuskan seperti itu, ungkapnya. Rombongan gubernur Papua datang ke asrama mahasiswa Papua setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofi fah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi. Rombongan tiba di depan asrama mahasiswa pukul 17.30 WIB. Belum sempat bernegoisasi, mereka diteriaki oleh penghuni asrama. Mereka mengucapkan kata-kata, antara lain, Kami tolak manusia. Setelah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan, rombongan Gubernur Papua memutuskan meninggalkan asrama mahasiswa Papua pada pukul 18.45 WIB. Lukas juga memiliki pesan bagi mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di luar daerah. Salah satunya untuk tidak melakukan demonstrasi dan menciptakan suasana damai. Di Jabar mereka demontrasi, tapi kita belum tahu, saya belum dapat informasi ini. Kita lihat apa yang kita lakukan bisa menciptakan suasana cooling down, dengan tidak banyak demonstrasi dimana-mana, kata Lukas. Tak hanya itu, Lukas juga menitipkan para mahasiswa Papua di Jatim ke Khofi fah agar dijaga dan mendapat perlindungan saat mereka menuntut ilmu. Kita sampaikan jaga anak-anak saya di Surabaya. Kita Ini kan negara kesatuan. Perbedaan, ada ratusan lebih suku, salah satu orang Papua, tolong jaga anak saya yang datang cari ilmu di sini, lanjut Lukas.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU