Lulusan IT Berbisnis Kopi, Kini Sukses Raup Omzet Miliaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Okt 2020 10:43 WIB

Lulusan IT Berbisnis Kopi, Kini Sukses Raup Omzet Miliaran

i

Togu pendiri PT. JPW Indonesia. SP

SURABAYAPAGI, Jakarta - Sebelum berbisnis dibidang kopi, Togu merupakan salah satu Sarjana IT Togu Panandaditya Siregar. Sarjana IT lulusan Universitas Bina Nusantara itu awalnya mendirikan perusahaan Jasa Pembuat Website (JPW). Togu awalnya berprofesi sebagai web developer sejak masih duduk di bangku kuliah tahun 2008.

Cukup bermodalkan Rp 10 juta, Togu mengawali bisnisnya dengan membeli mesin giling dan sealer kemasan, serta untuk membeli stok kopi.

Baca Juga: Khusnul Khatimah, Jalankan Bisnis Kuliner Kaazta and Beverages untuk Investasi Masa Depan

Togu kini sukses mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kopi, kemasan kopi, mesin barista, dan alat membuat kopi, dengan bendera perusahaan PT. JPW Indonesia.

Seperti apa kisah sukses Togu membuka bisnis kopi dengan bendera PT JPW Indonesia hingga sukses meraih omzet Rp 1 miliar.

Sebelum usaha kopi di bawah bendera PT JPW Indonesia berdiri, Togu menceritakan, awalnya dia bersama salah seorang konsumen mengawali bisnis tersebut dengan membuka brand lain.

“Dulu saya gak suka kopi, ngerti kopi juga nggak. 2011 ada customer minta dibikinin web kopi, setelah web jadi, dia minta tolong dipasarkan di internet, lalu dia ngajak kerja sama bisnis kopi. Dulu brand-nya bukan JPW, tapi Premium Luwak Coffee. 2013 pecah kongsi, saya bikin brand akhirnya saya namakan JPW Coffee,” ungkapnya.

Sebelum melebarkan usaha hingga memproduksi aneka minuman kopi, Togu lebih dulu berjualan kemasan produk.

Selain menjual kemasan kopi, JPW juga menjual jasa printing yang menyebabkan perusahaanya itu memiliki link luas dari Aceh sampai Papua. Mulai dari petani hingga pengepul.

Baca Juga: BSI Dorong Pertumbuhan Bisnis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Sukses mendapat pasar kopi, JPW diminta untuk menyediakan mesin dan alat barista. Togu pun mengikuti permintaan pasar tersebut.

Togu mengungkapkan, pasar lokal masih menarik dibanding ekspor. Selama menjalani usaha kopi belum merasakan masa-masa sulit yang begitu signifikan.

Saat ini, JPW sudah menjual kopi sekitar 700 kilogram hingga 1 ton untuk tiap bulannya untuk biji kopi matang. Kemasannya sendiri mulai 250 gram hingga 1 kilogram.

JPW paling laku menjual kopi Gayo, Toraja, Wamena dan Bali. Perusahaan ini juga menjual kopi best seller, yakni kopi racikan sendiri berharga Rp150 ribu per kilogram.

Baca Juga: Tanah Penghasil Kopi Terbaik, Ada di Desa Prancak, Inilah Penjelasan BPP Kec Pasongsongan

Untuk penjualan kopi 800 kilogram, untuk 500 kilogramnya adalah kopi blend racikan sendiri. Togu mengaku bisa laris menjual kopi blend karena murah dan kualitasnya bagus.

Seiring berjalannya waktu, Togu mengembangkan bisnisnya dengan membeli ruko tiga lantai di kawasan bisnis Grand Depok City yang sudah mulai beroperasi sejak 15 Desember 2018.

Di ruko tiga lantai itu, Togu membuat kafe di lantai 2 dan 3, sedangkan lantai satu untuk showroom dan kantor. Kafe ini jadi satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan kafe dan showroom, roastery.

Togu sengaja memilih tempat usaha di dalam komplek perumahan karena sebelum membuka usaha kopi sudah memiliki keahlian memasarkan produk lewat internet atau internet marketing konsultan. Dsy2

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU