LSM di Jombang Angkat Suara Soal Seragam Batik SMP yang Mahal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Sep 2019 15:33 WIB

LSM di Jombang Angkat Suara Soal Seragam Batik SMP yang Mahal

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Jombang, Jawa Timur, ikut berkomentar terkait mahalnya harga kain seragam batik murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Jombang. Direktur LSM Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK), Aan Anshori mengatakan, bahwa harga kain seragam batik yang mencapai ratusan ribu rupiah sangatlah tidak lazim. Sehingga bagi sebagian wali murid merasa keberatan. "Aku menduga tingginya harga seragam tersebut sangat mungkin karena terdapat beberapa lapis "makelar" yang mengutip keuntungan dari setiap yang dijual ke siswa," katanya, Kamis (12/9/2019). Menurut Aan, momen penerimaan siswa baru diduga dilakukan untuk mencari keuntungan. Bahkan, kuat dugaan aliran uang keuntungan dari kain tersebut dibuat bancakan oleh pihak-pihak tertentu. "Sehingga aparat penegak hukum perlu melakukan penyelidikan terhadap persoalan ini. Perlu dilacak ke mana keuntungan seragam mengalir," ujarnya. Aan bertanya, benarkah dinas pendidikan, paguyuban wali siswa, sekolah, kepsek, komite sekolah, dan paguyuban kepala sekolah tidak ikut menikmati aliran dana tersebut ? "Aku ragu, hingga seluruh stakeholder yang aku sebut tadi berani membuat surat pernyataan tidak menikmati keuntungan seragam tersebut," ungkapnya. Untuk itu, Aan mengingatkan kepada para stakeholder untuk tidak melakukan praktik korupsi dan manipulasi dalam kebijakan seragam. "Aparat penegak hukum dari kepolisian maupun kejaksaan perlu lebih aktif lagi untuk memantau masalah seragam ini," tandasnya. Mahalnya harga seragam batik yang dikeluhkan wali murid, lanjut Aan, tampaknya tidak menyita perhatian Bupati Jombang. "Pihak Pemkab Jombang seolah-olah tidak menyatakan sikap tegas untuk menangani keluhan wali murid tersebut," tukasnya. Sementara, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Sunandar mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya masih melakukan pengumpulan data, terkait wali murid yang keberatan harga kain seragam batik yang dianggap terlalu mahal. "Saya saat ini masih proses pulbaket untuk mengumpulkan keterangan. Yang jelas, semua masih harus sesuai dengan mekanisme kerja dewan pendidikan," pungkasnya. Perlu diketahui, bahwa kain seragam batik SMP Negeri 2 Jombang harganya 450 ribu rupiah. Dengan rincian, murid mendapatkan kain seragam batik satu stel dan bahan untuk rompi. Sedangkan untuk ongkos jahit, wali murid dibebani biaya 165 ribu rupiah untuk tiga stel baju seragam sekolah lengkap dengan satu rompi.suf

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU