Lega, AS dan China Bakal Teken Kontrak Bulan Depan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Okt 2019 17:01 WIB

Lega, AS dan China Bakal Teken Kontrak Bulan Depan

SURABAYAPAGI.com - Gejolak perang dagang antara AS dan China saat ini sedikit bisa bernafas lega, setelah beberapa kali melakukan negosiasi yang cukup Panjang. Presiden AS Donald Trump mengatakan terdapat kemajuan berarti terkait kesepakatan damai dagang fase satu antara AS dan China. Pernyataan tersebut meningkatkan harapan bahwa para pemimpin kedua negara dapat menandatangani perjanjian pada pertemuan bulan depan di Chili. Presiden AS Donald Trump mengatakan terdapat kemajuan berarti terkait kesepakatan damai dagang fase satu antara AS dan China. "Kami akan dapat, kami pikir, menandatangani dokumen lengkap dengan China pada fase satu," kata Trump di Gedung Putih. Didalam kontrak perjanjian menuju kedamaian, ada beberapa point yang harus di sepakati, salah satunya poin kesepakatan pembelian produk pertanian AS, kemudian persoalan kekayaan intelektual, jasa keuangan, dan pertukaran mata uang. Mengenai pembelian produk pertanian ini juga dibenarkan oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross, Ia mengatakan kepada Fox Business Network bahwa "inti utama" dari perjanjian akan datang dalam dua fase tambahan yang belum selesai. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan bahwa lebih penting untuk mendapatkan rincian perjanjian dengan benar sebelum Trump menandatanganinya pada rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping bulan depan di Chili. "China bahkan sudah memulai pembelian," tegas Trump lagi.Dengan perjanjian pendahuluan yang dicapai awal bulan ini, China akan meningkatkan pembelian komoditas pertanian AS secara signifikan dan menyetujui beberapa kesepakatan di bidang kekayaan intelektual, layanan keuangan, dan konsesi mata uang. Sebagai gantinya, AS berjanji untuk membatalkan kenaikan tarif yang rencananya berlaku pertengagan bulan November, tepat sebelum musim belanja Natal. Perjanjian tersebut merupakan jeda dalam perang dagang yang telah berlangsung selama 18 bulan dan telah merusak ekonomi kedua negara, tetapi masih belum mencapai perombakan dramatis kebijakan ekonomi China yang dicari oleh Trump. Perjanjian tersebut juga tidak membahas Huawei Technologies Co., yang telah menandatangani kontrak komersial 5G bahkan ketika AS berupaya membujuk negara lain untuk memasukkan perusahaan tersebut ke daftar hitam.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU