Lebih Religi, Lucky Resha Tidak Target Bayaran Manggung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Mar 2018 17:32 WIB

Lebih Religi, Lucky Resha Tidak Target Bayaran Manggung

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Musisi rocker tahun 1990-an, Lucky Resha, kini tampil lebih religius. Wanita asal Bandung, Jawa Barat ini, bersama grop musiknya qosidah Riyadhus Shalihin, tidak pernah memberikan target bayaran, bahkan 30 persen penghasilan dari manggung disumbangkan untuk fakir miskin dan anak yatim piatu. Mantan rocker Indonesia, Lucky Resha yang pernah melejit pada era 1990-an, kini beralih menjadi penyanyi religi. Takplak, ia pun didaulat sebagai juri lomba musik qasidah, Qasidah Hunt. "Excited banget. Pas banget dengan saya, yang kini menekuni budaya musik Islam," ujar Lucky Rhesa, Kamis (8/3/2018) pada SURABAYAPAGI.com lewat pesan singkatnya. Urai Lucky Resha, kecintaan dirinya mengembangkan musik Islam di Tanah Air, membuat ia bersama grop musiknya, Riyadhus Shalihin tidak pernah mentarget bayaran. Tak heran jika dirinya lamgsung menerima jadi juri lomba musik qasidah, Qasidah Hunt. "Lomba qasidah ini, baik banget buat mengembangkan musik budaya Islam. Ini baik buat anak-anak zaman sekarang bahwa qasidah nggak kalah dengan jenis musik lainya. Dan demi syiarnya seni musik Islam dan.pesan moralnya yang.baik, saya dan ten teman tidak mentarget bayaran. 30 persen pendapatan dari manggung, kita sumbangkan buat fakir miskin dan yatim," tambahnya. Aku Lucky, awalnya ia tak menyangka dipercaya menjadi juri lomba musik qasidah. Pasalnya, ia berasal dari jalur musik rock dan baru beberapa tahun terakhir aktif bermusik dalam grup qasidah, Riyadhus Shalihin. "Nggak menyangka, jalannya begini. Kan album pertama saya rock banget, pure, jadi berangkat dari musik rock. Festival rock juga banyak yang saya ikuti. Tiba-tiba di sini (musik religi) ya alhamdulillah itu kan udah jalannya," ujar Lucky. Menyambut tugasnya sebagai juri Qasidah Hunt yang dimulai Maret ini, Lucky akan menilai beberapa hal utama berdasarkan pengalamannya. "Ya saya dari vokal kemudian dari kekompakan terus pembagian suara, intonasi dan penampilan. Penampilan perlu karena itu yang membungkus sehingga qasidah ini jadi modern. Di zaman sekarang di-wrap dengan unsur modern, tapi tidak keluar dari syariat Islam," ujarnya. Lomba Qasidah Hunt yang memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah ini akan digelar di empat masjid yang berada di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang.ds

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU