Lamongan Satu Kata, Kecam Aksi Terorisme

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 14 Mei 2018 18:12 WIB

Lamongan Satu Kata, Kecam Aksi Terorisme

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Aksi bom bunuh diri di Surabaya dua hari berturut-turut adalah aksi terorisme, dan tindakan itu sama sekali tidak dibenarkan apalagi membawa agama. Atas tindakan itu stakeholder di Lamongan sepakat dan satu kata kecam aksi terorisme. Pernyataan bersama tersebut disampaikan Bupati Lamongan Fadeli, mewakili Forkopimda setempat dan perwakilan lintas agama usai menggelar rapat di Ruang Kerja Bupati, Senin (14/5). Dari pemerintah, hadir Bupati Fadeli bersama Wabup Kartika Hidayati dan Sekkab Yuhronuur Efendi. Kemudian ada Kapolres, Ketua DPRD, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri dan perwakilan dari Kodim 0812. Selain itu hadir pula perwakilan tokoh agama, seperti Ketua MUI KH Abdul Aziz, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Abdus Salam, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Shodiqin. Juga ada perwakilan dari Kristen Protestan Daniel dan Buu Bruno dari Kristen Katolik. Rapat tersebut menyepakati bersama bahwa aksi terorisme adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Dan perlu dilakukan langkah segera untuk bisa disampaikan kepada masyarakat hingga level terbawah, untuk menjaga suasana kebersamaan dan kesejukan. Sehingga usai pertemuan tersebut, esok hari akan ditindaklanjuti dengan menggelar pertemuan serupa hingga level kecamatan. Baik dari unsur Pemda, kepolisian, Kodim 0812, hingga FKUB, tokoh pendidik, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kami sangat prihatin dan mengecam keras setiap aksi terorisme. Tindakan ini tidak dapat dibenarkan, baik oleh hukum, moral bangsa, maupun legitimasi atas nama agama. Masyarakat kami minta agar tetap tenang, percayakan pada aparat keamanan, dan jangan mudah percaya serta menyebarkan info yang belum tentu kebenarannya, kata Bupati Fadeli dalam pernyataan bersama tersebut. Ditambahkan oleh Kapolres AKBP Feby D. P. Hutagalung, pada intinya dalam rapat tadi, semua unsur harus satu visi dan persepsi bahwa Lamongan ini harus kita jaga semaksimal mungkin. TNI Polri akan lebih memperketat pengamanan, baik markas maupun kegiatan ibadah agama. Jangan takut. Aksi ini memang sengaja untuk menteror dan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Harus yakin bahwa aksi terorisme ini tidak ada tempat di Indonesia, kata dia.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU