Lagi, Iran Cegat dan Sita Kapal Asing Penyelundup Minyak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Agu 2019 17:03 WIB

Lagi, Iran Cegat dan Sita Kapal Asing Penyelundup Minyak

SURABAYAPAGI.com -Iran menyita sebuah kapal tanker asing yang diduga membawa bahan bakar selundupan di Teluk, menurut media pemerintah yang menyebut bahwa penyitaan itu merupakan yang ketiga kalinya dalam sebulan di tengah meningkatnya ketegangan regional. Kapal itu dicegat di dekat Pulau Farsi di wilayah Iran di Teluk, menurut kantor berita semi-resmi Fars seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (5/8/2019). "Korps Pengawal Revolusi Iran "menyita kapal ini di sekitar Pulau Farsi yang membawa sekitar 700.000 liter bahan bakar selundupan," kata Ramezan Zirah seperti dikutip oleh kantor berita resmi IRNA. Kantor berita Fars mengatakan kapal tanker itu sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bahan bakar ke negara-negara Arab. Tujuh awak asing dilaporkan turut ditangkap dalam penyitaan yang dilakukan pada Rabu malam itu. Namun tidak disebutkan identitas kapal dan juga kewarganegaraan para awaknya. Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah Presiden Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan nuklir, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang disepakati pada 2015 lalu. Kekhawatiran akan konflik langsung antara AS dan Iran juga meningkat sejak Mei, di mana sejumlah serangan diluncurkan terhadap beberapa tanker minyak di kawasan Teluk. Press TV berbahasa Inggris menayangkan video yang menunjukkan proses penghentian kapal oleh IRGC sebelum membawanya ke tempat penyitaan. "Kapal itu disita di perairan teritorial Iran dan mengangkut bahan bakar diesel," tambahnya. Armada KelimaAS, yang berbasis di Bahrain, menyatakan tidak memiliki informasi untuk mengkonfirmasi laporan tersebut. Para ahli pelacak maritim juga mengatakan mereka tidak memiliki informasi langsung tentang insiden kapal tersebut. Iran masih menyita tanker berbendera Inggris yang ditangkap di Selat Hormuz karena dugaan pelanggaran wilayah laut. Penyitaan atas kapal Stena Impero terjadi sekitar dua minggu setelah pasukan Inggris menangkap sebuah kapal tanker Iran di dekat Gibraltar. Kapal itu dituduh melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Suriah. Akan tetapi Iran menyangkal kapal itu menuju negara yang dilanda perang. Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di sekitar Selat Hormuz, jalur pengiriman minyak yang terletak antara Iran dan Oman. Selain itu, ada juga aksi balasan Iran yang menembak jatuh pesawat nirawak (drone) pengawas milik AS, serta rencana serangan udara AS terhadap Iran pada bulan lalu yang sempat dibatalkan Trump. Pada 18 Juli, Iran menahan kapal berbendera Panama atas dugaan penyelundupan bahan bakar. Dan sehari kemudian, mereka mengumumkan menahan Stena Impero yang berbendera Inggris di Selat Hormuz karena melanggar "aturan maritim internasional". AS juga menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif sebagai bentuk ketakutan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU