Kunjungi Kediri, Sandiaga Uno Terima Curhatan Petani Terkait Impor Gula

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Des 2018 17:48 WIB

Kunjungi Kediri, Sandiaga Uno Terima Curhatan Petani Terkait Impor Gula

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Sandiaga Uno calon Wakil Presiden RI dari pasangan Prabowo Subianto melakukan kunjungan safari politiknya di Kabupaten Kediri. Bertemu dengan perwakilan desa se Kabupaten Kediri dan para petani Sandiaga Uno mendapat banyak curhatan. Salah satu petani tebu, Bambang mengaku, mengeluh akan harga jual tebu karena adanya impor gula. "Kami petani tebu rasanya ingin menangis Pak, tapi ya airmata ini sudah kering. Harga tebu jatuh. Lagi panen kok ya tega impor gula dari negara lain. Apakah mau mematikan petani," keluh Bambang saat berdialog dengan Sandiaga Uno di Rumah Makan Bu Lanny, Kabupaten Kediri, Kamis (20/12/2018). Tak hanya petani tebu, Maruf, petani tomat juga mengeluh anjloknya harga jual tomat tahun ini. Pasalnya, harga tomat perkilogram saat ini hanya Rp 700. "Jual tomat bikin sakit hati. 70 kilogram hanya dihargai Rp 7.000. Saya harap kalau jadi wapres perbaiki nasib ekonomi petani. Perlu ada Harga Eceran Terendah (HET), sehingga kami tidak rugi," kata Maruf. Sementara dari curhatan tersebut, Sandiaga Uno berjanji akan berusaha menyelesaikan masalah jika diberi amanat menjadi pelayan masyarakat. Seperti masalah impor gula, Sandi sudah menandatangani kontrak politik dengan para petani tebu di Lumajang. Ada tujuh permintaan para petani yang harus diselesaikannya dalam kontrak politik tersebut. "Saya bacakan lagi kontrak tujuh poin yang diminta para petani tebu untuk dibenahi. Stop impor, memberantas mafia pangan, subsidi pupuk, alat-alat pertanian, revitalisasi pabrik gula plat merah, memberikan kredit lunak dan ringan pada petani tebu, menghapus monopoli penjualan gula serta memperbaiki tata niaga gula. Ini sudah saya tandatangani, Insya Allah saya akan penuhi jika amanat diberikan kepada Pak Prabowo dan saya," tandasnya. Sedangkan tentang anjloknya harga tomat saat ini, Sandiaga Uno berjanji akan melaksanakan program sebagaimana yang pernah dilakukannya di DKI dengan food station. Membeli langsung dari petani untuk penyerdehanaan distribusi dan transparan. Sehingga petani dan peternak bisa meningkatkan kesejahteraannya. "Saya akan terapkan cara yang sama hanya level In-nya saja yang kita naikkan secara nasional," jelasnya. Cara tersebut, jelas Sandi sudah diterapkan di DKI Jakarta. Salah satunya seperti saat Sandi menggagas pembelian telur dari Blitar untuk menjaga pasokan harga telur di DKI Jakarta agar terus stabil dan terjangkau. "Kalau saat ini di DKI Jakarta pembelian telur langsung dilakukan PT Tjipinang Food Station. Saat ini warga DKI butuh telur 260 ton per hari dan 100 tonnya berasal dari Blitar," papar Sandi. Usai berdialog dengan para petani, Sandiaga Uno melanjutkan safari politiknya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ploso Kabupaten Kediri. Sandi bertemu dengan para pengasuh Ponpes yakni KH. Dzaudin Djazuli, KH. Nurul Huda Djazuli, dan KH. Fuad Munin Djazuli. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU