Kunjungi Eropa, Menhan RI Ajak Gabung ’Our Eyes Initiative’

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Okt 2018 12:02 WIB

Kunjungi Eropa, Menhan RI Ajak Gabung ’Our Eyes Initiative’

SURABAYAPAGI.com, Belgia Titik Berat Peningkatan Kerja sama Pertahanan antar Negara dan antar Kawasan saat ini adalah suatu bentuk dan mekanisme kerjasama penanganan dua ancaman nyata yang actual dan realistik yaitu ancaman terorisme dan bencana alam. Sifat alamiah dari ancaman tersebut adalah tidak mengenal batas negara; tidak mengenal Agama; tidak mengenal waktu serta tidak memilih korbannya. Untuk itu Menteri Pertahanan RI, jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja ke Belgia dan Jerman dari tanggal 12 sampai 17 Oktober 2018. Diawali dengan menghadiri Asia-Europe Counter Terrorism Dialogue, di Belgia. Dialog yang berlangsung di EAAS Building Brussel, Belgia ini mengangkat tema Masa Depan Kontra Terorisme: Pergeseran dari Kerjasama menjadi Kolaborasi. Menhan RI mengundang mitra-mitra dari Eropa untuk meningkatkan kerjasama internasional melawan terorisme, dengan bergabung bersama Our Eyes Initiative. Menhan meyakini jika Our Eyes Initiative telah dicanangkan sebelumnya, kita bisa mencegah serangan teroris pertama oleh IS di Eropa. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu saat melakukan kunjungan kerja ke Brussel, Belgia, Senin (15/10). Dalam pidato sambutannya Menhan mengatakan kedepan ancaman tidak akan lagi bersifat ancaman konvensional atau perang terbuka antar negara. Untuk itu perlu adanya kerjasama antar negara dan antar kawasan, dalam mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian abadi untuk seluruh umat manusia. Hal inilah yang mendasari kebutuhan untuk membangun arsitektur kerjasama keamanan antar negara dan antar kawasan untuk mengatasi ancaman nyata bersama. **foto** Oleh karenanya pertemuan ini menjadi sangat penting ditengah upaya bersama untuk mencari format dan platform kerjasama kolektif yang efektif baik yang bersifat strategis maupun operasional. Menhan juga membahas mengenahi ancama teroris yang terjadi beberapa bulan belakangan di Indonesia, seperti yang terjadi di Surabaya. Kelompok ISIS ini menggunakan modus baru serangan Terorisme yang dilakukan oleh satu keluarga utuh dengan iming-iming mati syahid. Ancaman kelompok teroris dan radikal ini merupakan ancaman yang bersifat lintas negara dan memiliki jaringan serta kegiatan yang tersebar dan tertutup. Sehingga dalam penanganannya sangat memerlukan penanganan kolektif yang integral dan koprehensif serta melibatkan semua pihak melalui kerjasama antar negara baik secara bilateral dan multilateral yang intensif, konstruktif dan konkrit. Implementasi konkrit bentuk kerjasama tersebut diantaranya adalah kerjasama antar Lembaga Pertahanan Keamanan, pertukaran informasi dan intelijen serta kolaborasi kapabilitas militer antar negara pada level strategis,operasional dan taktis. Menhan menekankan bahwa kita juga perlu membangun kerjasama penanganan terorisme kawasan dari aspek non fisik yaitu penguatan mindset seluruh komponen masyarakat kawasan yang dimulai sejak dini dengan berlandaskan konsep ideologi Pancasila. Tujuan bela negara ini juga untuk penanaman nilai-nilai cinta Tanah Air; siap Berkorban untuk bangsa dan negara serta berbuat baik dan taat hukum serta menjauhi paham-Paham Radikal Diungkapkan Menhan bahwa aspek penanganan bersenjata hanya berkontribusi sebesar 1 (satu) persen dalam penyelesaian akar masalah terorisme.Sisanya 99 persen adalah melalui pendekatan soft power dengan penguatan mindset masyarakat seperti konsep deradikalisasi. ASEAN telah memilki Kerjasama Pertukaran Intelijen Our Eyes mirip seperti kerjasama Five Eyes negara Barat yang telah diresmikan di Bali pada tanggal 25 Januari 2018 yang lalu. Adapun bentuknya adalah bantuan Satelit dan UAV serta Drone untuk melakukan penjejakan / penginderaan terhadap pergerakan dan lokasi kelompok-kelompok teroris di Kawasan; Mendeteksi jalur Logistik dan aliran Keuangan dan sumber Keuangan seperti Dana dari jual Beli Narkoba, Pertambangan dan mencegah propanganda media sosial serta peningkatan kapasitas militer dan polisi melalui latihan-latihan dengan materi khusus. Diakhir sambutannya, Menhan mengatakan ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengundang mitra-mitra dari Eropa khususnya NATO dan EEAS dalam rangka meningkatkan kerjasama internasional melawan terrorisme, dengan bergabung bersama Our Eyes Initiative. Menhan percaya jika Our Eyes Initiative telah dicanangkan sebelumnya, bisa mencegah serangan teroris pertama oleh IS di Eropa. jk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU